Pelantar.id -Ada berbagai ikan laut yang dibibitkan dan dibesarkan di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL), di Setokok, Batam.
Jenis ikan laut seperti kakap, kerapu dan bawal lebih dominan.
“Lebih banyak bawal,” ujar salah seorang petugas BPBL beberapa waktu lalu.
Ada dua wahana terpisah untuk budidaya berbagai jenis ikan tersebut.
Yang pertama wahana pembibitan, sebagai laboratorium pengembangan bibit ikan laut sebelum dilepas di Kolam Jaring Apung (KJA).
Yang kedua KJA, berupa kolam ikan yang dijaring, sebagai tempat budidaya ikan laut yang diternakan hingga ukuran lebih besar.
Biasanya setelah bibit ikan berukuran 3 inci dari wahana pembibitan dipindahkan ke ke KJA. KJA ini dibangun pinggir perairan Setokok.
BPBL bukan sekadar tempat budidaya ikan saja, balai perikanan ini berfungsi sebagai tempat Uji Terap Teknik dan Kerjasama, Produksi, Pengujian Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan, serta Bimbingan Teknis Perikanan Budidaya Laut.
Untuk tujuan produksi, hasil budidaya diperuntukkan untuk pasokan konsumsi ikan di Batam.
Semula memang sempat di ekspor keluar. Namun, saat ini konsumsi ikan di Batam masih belum mencukupi.
Sementara Khusus bibit ikan, diperbantukan untuk warga-warga pulau di Batam agar bisa diternakan kolam jaring.
Sementara untuk ikan yang siap konsumsi biasanya dibeli oleh pemilik restauran hingga pengusaha kelong.
Ikan yang sudah bisa dipanen atau dapat dibeli dengan berat sekitar 6 ons. Untuk kakap berumur 8 bulan.
Warga Batam yang membutuhkan ikan segar juga berkesempatan membeli langsung di KJA.
Untuk bawal perkilonya ditawarkan dengan harga Rp 90 ribu, kakap Rp 100 ribu dan kerau 120 ribu. Namun, pasokan ikan untuk dipasarkan tidak selalu sedia kecuali pada masa panen.