Oleh: H.M Chaniago

Pelantar.id – Tell me that you know. My heart is a shore. It won’t let you go. But the tide is yours…. As our eyes could see. The sky is a falling tree. What are you to me? Without all these boundaries…. It’s okay not to stay. But don’t take it all away,- Rising Tide by Midnight Clay.

Lirik nan poetic diiringi nuasa musik yang santai dan menenangkan, layaknya dopamin yang dilepaskan ke dalam tubuh dengan jumlah yang tepat sehingga suasana hati menjadi tenang.

Mereka adalah Midnight Clay, beranggotakan Acha pada vocal dan guitar, serta Erwin yang juga memainkan guitar, lalu Havit pada Bass dan Ganjar Perdana yang tak bosan-bosannya bermain drum di setiap band yang dia punya, kecuali saat mengendalikan noise di Room Temperature.

Midnight Clay merupakan unit tweepop atau bedroom pop atau dream pop atau apalah namanya dari segala jenis turunan genre musik post-punk + pop.

Band asli kota Batam ini tak lama lagi disebutkan akan mengadakan pesta rilis mini album yang sempat dibocorkan oleh sang drumer, launching EP album tersebut akan diadakan di Samadengan Artspace Cafe di komplek Imperium Superblock, Baloi, Batam Center.

“Sedikit bocoran, dalam waktu dekat kami akan mengadakan rilis EP album di cafe ini (semberi menunjuk Samadengan Art Space),” ujar Ganjar, saat mengisi acara workshop RRRAUNGGG di acara Pasar Rame ke VIII, Minggu, 8 September 2019 kemarin.

Sekilas info, saat ini Midnight Clay telah selesai merekam salah satu EP album mereka berjudul “Shall We Dance or Lean To Each Other?”. Di laman situs jejaringan musik bernama bandcamp, mini album ditampilkan dengan format 1 lagu yang bisa diputar secara gratis dan sisanya bisa didengar dengan cara membeli full album seharga 3 USD.

Lagu mereka yang bisa didengar secara gratis di bandcamp berjudul Rising Tided, satu dari single andalan yang akan mengingatkan kita pada nuansa-nuansa musik sealiran seperti Fazerdaze, Snail Mail, Boy Pablo, Allo Darlin, Swimming Tapes, Seaside, Lunar Vacation, dan Reality Club.

Bagi penggemar musik ala-ala band di atas, rilis EP album ini menarik untuk ditunggu di tengah etos cutting edge, avant garde atau budaya kreatif yang menjadi alternatif dari pola-pola musik pop anti-mainstream pada umumnya.

Dengan musik yang sangat catchy dan easy listening tanpa terpaut aturan baku genre pop di arus pasar utama. Midnight Clay menjelma suara lembut ombak laut di tengah kebisingan Batam yang mendadak ingin menjadi kota wisata.

Link musik: midnight clay