Penulis: H.M Chaniago.

Sometimes, we believe that we’ve met the right person. Some other times we don’t. Sometimes, we’re in a romantic situation. Some other times it’s platonical. Sometimes, we dance. Some other times, we lean to each otherMidnight Clay

Pelantar.Id – Setelah sukses mengadakan launching party EP Album Shall We Dance or Lean to Each Other? Kini Midnight Clay, band tweepop asal kota Batam akan menggarap materi full album pertama mereka.

Midnight Clay, adalah band lokal Batam yang belakangan ini turut memperkaya khazanah musik di skena indie Batam. Beranggotakan Acha (Vokalis), Erwin (Gitaris), Havitra (Basis) dan Ganjar (Drumer), mereka muncul dan sukses membawa warna musik baru.

Terhitung 6 lagu dalam mini album yang mereka nyanyikan, sukses membawa suasana rilis party di Samadengan Artspace, Imperium Superblock Sukajadi, Minggu (6/10) kemarin terkesan lebih catchy dan cozzy.

Mengawali panggung pembuka dengan lagu berjudul No Concert for Today Midnight Clay semakin membuat penonton berdansa pelan mengikuti lantunan irama kesederhanaan yang mereka tampilkan.

Setelah sebelumnya disuguhkan oleh opening performance beberapa kugiran seperti, RIK and The Contagious, Pukul Empat dan Rissau.

Sementara berturut-turut selepas itu, tembang lainnya dalam EP album tersebut juga sukses dinyanyikan oleh Midnight Clay, seperti; We Paint Faces, Shall we?, Dreams I’d Jump Into, Summer Wish, dan terakhir satu single yang telah diluncurkan jauh-jauh hari di kanal YouTube dan bandcamp, yaitu Rising Tide.

Euforia yang mereka bawa dalam launching EP ini seakan-akan menandakan bahwa Batam tidak hanya dikenal sebagai kota industri semata. Dalam kancah musik lokal, Batam kini juga telah memiliki ragam genre musik yang menawarkan kita beragam pilihan.

Sebut saja sebelumnya, Rissau dengan nuasa post-rock yang telah mereka gaungkan hingga ke negeri tetangga dan beberapa kota di Sumatera. Pun seperti RIK and The Contagious dan Pukul Empat yang memberi alternatif lainnya di antara beberapa band hardcore, punk dan ska yang juga menawarkan beragam warna.

Kesuksesan launching party EP Album Midnight Clay ini sendiri, disebutkan oleh para personil juga berkat partisipasi aktif para sahabat dan juga penonton yang hadir malam itu. Kebahagiaan dan keriuhan suasana terlihat jelas ketika pada satu lagu semua penonton turut bernyanyi dan serentak bersorak ria.

“Kami cukup senang lah dengan apresiasi teman-teman dan orang-orang yang hadir dalam launching party EP kami ini,” ujar para personil.

Ke depannya, selepas sukses merilis EP album ini. Para persinil Midnight Clay pun mengatakan bahwa terlebih dahulu akan kembali fokus pada penggarapan materi full album pertama mereka. Meski hal lainnya perihal pekerjaan individu masing-masing personil tetap menjadi sebuah prioritas lainnya.

“Sementara sih rencananya kami akan ngumpulin materi buat full album dulu,” tutup Ganjar, mewakili personil lainnya, ketika ditanyakan apakah akan berencana melakukan tour ke luar kota.

 

Foto: Dokumentasi Midnight Clay