foto: tempo.co

Pelantar.id – Perusahaan Pal-V lebih dulu menghadirkan impian mobil terbang menjadi kenyataan seperti dilansir Autoevolution, Jumat (8/3/2019). Padahal perusahaan-perusahaan seperti Uber, Airbus, atau Audi sudah lebih dulu memikirkan drone nirsopir untuk mengisi mobilitas udara perkotaan.

Mobil produksi Pal-V itu bernama Liberty dipamerkan di Geneva Motor Show. Untuk sementara waktu, mobil ini hanya diproduksi terbatas sekitar 90 unit. Pal-V menyebut kendaraannya varian Pioneer.

Pal-V menciptakan pesawat yang dapat menstabilkan diri sendiri dan berfungsi sebagai mobil. Menggunakan mesin ganda, mobil terbang tersebut bisa mencapai kecepatan tertinggi 160 km per jam di darat atau 140 km per jam di udara.

Dalam konfigurasi, kendaraan hadir dengan paket karbon penuh, interior kulit, dan skema warna dua-nada di bagian luar.

Mobil terbang ini merupakan harapan Pal-V untuk membawa perusahaan ke dalam buku sejarah. Sebagai langkah pertama, perusahaan berencana memproduksi dan mengirim edisi pertama kepada konsumen.

Untuk varian Pioneer konsumen harus mengeluarkan biaya ekstra $ 200.000 atau setara degan Rp 2 miliar dibandingkan dengan varian standar, sehingga harganya mencapai $600.000 atau setara dengan Rp 8,5 miliar.

Mobil terbang ini juga dirancang sesuai dengan sertifikasi dan peraturan sebagian besar negara di dunia. Sehingga pemilik diklaim mampu menggunakan mobil ini kapan dan dimana saja.

Untuk menerbangkan Liberty pengendara memerlukan setidaknya 330 meter jalan terbuka (1.082 kaki) untuk lepas landas dan lisensi 35 jam pelatihan penerbangan.

Rencananya Pal-V akan mulai melakukan produksi varian Pioneer tahun ini. Apabila semua berjalan dengan baik, Liberty Pioneer akan menjadi mobil terbang produksi pertama di dunia.

sumber: liputan6