Penulis: H.M Chaniago
Hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti– Ahmad Dhani via Dewa19
Pelantar.id – Pemilihan calon menteri yang akan membantu Presiden Jokowi dalam kabinet jilid II, di periode ke-2 masa kepemimpinannya sempat dipenuhi drama-drama yang menyita perhatian publik.
Terkhususnya ketika mantan CEO GO-JEK, Nadiem Makarim ditetapkan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud. Terpilihnya Nadiem sontak menjadi perbincangan hangat lini massa media sosial tanah air.
Cuitan dan postingan instagram dengan ragam keluh-kesah mengemukan. Bahkan beberapa media menuliskan bahwa ditetapkannya Nadiem menjadi Mendikbud membuat beberapa driver ojek online (ojol) dari GO-JEK, mengancam akan mengadakan demo.
Para mitra pengemudi GO-JEK itu disebutkan merasa kecewa dengan keputusan Nadiem, dan mereka menggertak akan mengadakan demonstrasi besar-besaran jika Dia benar-benar memilih jadi menteri saat itu.
Dikutip via Vice Indonesia, bahkan mitra pengemudi ojol merek lain yang juga rival GO-JEK, yaitu Grab Indonesia dikabarkan akan ikut turun dalam aksi unjuk rasa tersebut.
Hal lainnya, Igun Wicaksono, Ketua Presidium Nasional Gabung Aksi Roda Dua (Garda) seperti yang ditulis Detik Finance dilansir via Vice disebutkan tidak merespon secara positif info yang beredar bahwa Nadiem akan menjadi Mendikbud. Saat itu Dia mengancam akan menggelar demo besar-besaran jika Nadiem menerima pinangan Jokowi.
Alasan para mitra drive ojol GO-JEK adalah perihal kondisi kesejahteraan mereka yang masih tak menentu sejauh ini. Alih-alih menjadi menteri, mereka menginginkan Nadiem untuk tetap mengelola GO-JEK dan memikirkan cara agar bisa menyejahterakan mitranya terlebih dahulu.
Sementara itu, di lini massa Twitter. Netizen juga turut meramaikan topik pembahasan terpilihnya Nadiem. Banyak di antaranya yang setuju, namun banyak juga yang terperangah kontra.
Salah seorang penulis muda Indonesia, Dea Anugrah yang pernah menerbitkan buku Hidup Begitu Indah dan Hanya Itu yang Kita Punya di postingan twitnya menuliskan:
“@wildwestraven Sebagai tribut untuk masa lalu Nadiem Makarim di dunia transportasi … akhirnya pilihan saya jatuh pada karya Sodiq Monata, “Numpak RX King”. Apakah bunyi treng-teng-teng dalam lagu itu? Oh, sudah tentu jerit putus asa kelas pekerja.”
Selain itu beragam meme juga turut menghiasi jagad perTwitteran tanah air. Di antaranya ada yang menulis;
Sepak Terjang Nadiem Makarim Menteri Termuda Kabinet Jokowi
Resmi menjabat sebagai Mendikbud, Nadiem disebutkan menjadi menteri termuda dalam kabinet periode ke-2 Jokowi. Bagaimana sepak terjang Nadiem selama ini?
Nadiem Anwar Makarim, Dia adalah sosok yang mulai sangat dikenal ketika merintis aplikasi ride hailing GO-JEK. Pria berdarah Minangkabau-Arab ini disebutkan lahir di Singapura 35 tahun silam.
Dia adalah anak ketiga pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya seorang aktivis juga pengacara dan penulis.
Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.
Meski lahir di Singapura, Nadiem sempat mencecap SD dan SMP di Indonesia. Kemudian melanjutkan pendidikan SMA di Singapura.
Selesai SMA, Dia melanjutkan pendidikan ke salah satu universitas Ivy League di Amerika Serikat, yakni S1 di Brown University jurusan Hubungan Internasional.
Pria berkacamata ini saat itu sempat mengikuti program pertukaran pelajar ke Inggris, yaitu di London School of Economics and Political Science. S2 Nadiem dilanjutkan menuju almamater ayahnya, Harvard University, dan meraih gelar Master of Business Administration.
Membawa bekal ilmu dari negeri barat, Nadiem lantas kembali ke Indonesia menjadi konsultan perusahaan bertaraf internasional, McKinsey & Company Jakarta.
Selepas itu Dia mencoba peruntungan di industri startup seperti Zalora Indonesia. Posisinya saat itu Co-founder dan Managing Editor.
Kemudian berlanjut kerja di KartuKu sebagai Chief Innovation Officer perusahaan layanan pembayaran nontunai kurun waktu 2013-2014.
Beragam perusahaan telah Dia coba demi menempa pengalamannya, hingga 2010 Nadiem memberanikan diri merintis startupnya sendiri yakni GO-JEK, atau PT Aplikasi Karya Anak Bangsa.
Di tangannya GO-JEK sukses menjadi startup teknologi terjaya di tanah air. GO-JEK menyandang status Decacorn dengan nilai valuasi mencapai USD 10 miliar.
Rentetan pengalamannya bekerja di dunia industri khususnya startup, membawa Nadiem ke kancah eksekutif negeri ini.
Ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di masa jabatan 2019-2024, Rabu (23/10/2019) di Istana Negara.
Dramaturgi Penyusunan Kabinet Jilid II
Selain terpilihnya Nadiem Makarim sebagai Mendikbud. Dramaturgi penyusunan kabinet Presiden Jokowi semakin menyita perhatian publik, kala beberapa menteri-menteri baru dipanggil untuk membantunya, dalam periode pemerintahan jilid II.
Sebelum nama-nama menteri dipublikasikan secara resmi, beragam drama sempat muncul kepermukaan. Di awali dengan pemanggilan beberapa calon dari kalangan profesional, pengusaha, maupun kader partai politik.
Drama awal terjadi ketika kedatangan Bupati Minahasa Selatan, Christiany Eugenia Paruntu atau lebih dikenal dengan Tetty Paruntu. Sayangnya, kedatangan Tetty yang saat itu ditafsir publik memenuhi panggilan untuk menjadi meteri nyatanya salah besar.
Karena ramainya publik mengatakan Tetty gagal menjadi meteri jilid II dan juga tidak adanya jatah kursi menteri bagi Partai Golkar. Tetty akhirnya angkat bicara, apa lagi kabar sumir mengatakan bahwa Dia datang ke Istana tanpa panggilan Jokowi.
Dilansir via Liputan6 Tetty memberi pernyataan bawah Dia ke Istana karena dipanggilan Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Minggu, 20 Oktober 2019 pukul 22.27 WIB via WhatsApp.
Kedatangan Mahfud MD yang saat itu juga menciptakan rentetan drama lain. Saat dikonfirmasi awak media Mahfud mengatakan bertemu Jokowi hanya dalam kapasitasnya membahas ulang persoalan ekonomi, politik, sosial, dan pelanggaran HAM masa lalu. Meskipun begitu, akhirnya terbukti Mahfud menjadi Menkopolhukam.
Sosok lain dalam dramaturgi kabinet jilid II ini adalah terpilihnya pendiri NET Mediatama Televisi, Wishnutama Kusubandio menjadi Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif.
Suami dari artis Gista Putri ini selain pendiri NET Tv, Dia juga merupakan sosok di balik meriahnya pesta pembukaan dan penutupan Asian Games 2018. Pria berumur 49 tahun ini juga dikenal dekat dengan anak muda dan dunia industri kreatif.
Walau begitu drama Wishnu datang dari pendukung Jokowi sendiri. Banyak yang kecewa karena bagi mereka selama ini Wishnu bukanlah sosok pendukung Jokowi yang loyal atau tidak terlalu terang-terangan.
Drama terakhir adalah ketika terpilihnya sosok rival utama Jokowi pada Pilpres kemarin. Sontak ketika Prabowo Subianto dinyatakan menjadi Menteri Pertahanan, publik mulai nyinyir seolah-olah tak habis pikir. “Ini tuh ada apa sih?”.
Bahkan media Singapura, Strait Times menuliskan tajuk berita berjudul Indonesians angry, disappointed over Jokowi’s decision to include Prabowo in new Cabinet
Meski begitu, tak ingin berlarut-larut akan prasangka dan analisis buta netizen, maka saya sebagai penulis hanya berpikiran, ini rahasia Illahi dan juga Jokowi. Toh kemarin sempat ada satri yang saat ditanya sebutkan tiga nama menteri, santri tersebut menjawab Megawati, Ahok dan Prabowo.
Karena ucapan adalah doa, jadinya Prabowo sekarang benaran menjadi menteri. Sementara itu untuk Megawati dan Ahok yang doa dari ucapan santri tersebut belum diijabah, mohon bersabar. Ini bukan ujian kok.
Cek video Santri di bawah ini:
Foto :suara.com
Foto Twitter: @findingdery