Penulis: H.M Chaniago

Pelantar.id – Anda mungkin pernah menyantap makanan laut seperti udang dan cumi. Namun, bagaimana dengan kerang? Ragam jenis kerang disajikan setiap harinya di pinggir jalan Waterfront City, Marina, Kecamatan Sekupang, Batam.

Mulai dari kerang bulu, kapis, kicing, lokan, kerang lala, remis, siput lendot, gorap, bahkan gongong, hingga ranjungan.

Jika melihat tempatnya kita akan bertanya-tanya, apa yang menarik dari sajian kerang berkonsep street food sederhana ini? Sementara orang-orang dari segala kalangan berdatangan.

Dari pengendara motor biasa hingga pemilik mobil mewah, bahkan wisatawan. Tempatnya yang misbar (gerimis bubar) tak menyulut ragu pada rasa ingin tahu yang lebih dalam, apalagi tatkala memperhatikan orang-orang begitu santai dalam menyungkah suguhan pangan seafood rebusan ini. Apasih yang menarik?

Pelan, kendaraan tua yang sedari pagi saya gas keliling jalan mencari berita, sore itu menemukan tempat parkirnya. Seketika bergegas langkah menuju tempat kerang dipajang di pinggir jalan bertatakan meja kayu biasa.

Kerang menjadi primadonanya di sana, dan kita yang datang cukup memilih mana yang kita suka. Maka sang koki akan dengan senang hati merebuska secara sederhana.

Cukup direbus beberapa menit, lalu ditiriskan dan siap dihidangkan. Namun sekali lagi, apa yang membuat ini enak?

Sementara kita bertanya-tanya, di sekitar lokasi jualan memang tidak bernama spesifik, atau tanda khusus berupa spanduk dan papan nama yang dipajang sebagai penanda seperti di restoran atau kebanyakan pangan seafood pinggir jalan yang sering kita lihat.

Hanya saja saat ditanyakan, pemiliknya menyebutkan, namanya Mak Wulan. Telah 8 tahun lamanya Mak Wulan berjualan kerang di pinggir jalan Marina City, hanya saja memulai usaha kerang rebusnya dan dihidangkan di tempat baru sekitaran 9 bulan ini.

Sebelumnya ia katakan hanya menjual kerang mentah, hingga selepas lebaran tahun 2018 silam ia mencoba bisnis pangan siap mankan itu.

Selama ini, semua berawal sekadar dicicipi kepada pelanggan kerang mentahnya dan pelanggan suka.

Ia katakan, resepnya hanya satu. Kerang yang masih segar direbus dengan bumbu rempah kampung lalu disajikan bersama sambal asam, yang biasa dibuat oleh penduduk Melayu asli di wilayah pesisir Batam.

Hal menariknya, Mak Wulan belajar memasak sambal khas ini dari seorang sahabatnya, asli dari Melayu Batam, sementara dia sendiri adalah perantauan asal Padang, Sumatera Barat, yang notabenenya juga pintar memasak.

Lanjutnya, berawal dari rebusan kerang yang ia masak dan dicicipi dengan sambal asam yang ia buat, beberapa pelanggan lamanya yang biasa membeli kerang mentah malah menyukai, dan terkadang meminta Mak Wulan untuk merebus dan membuat sambalnya lagi.

Hingga melihat hal ini adalah peluang, dan saran beberapa orang, ia putuskan untuk membuka usaha kerang rebus selagi tetap menjual yang mentah.

Pelan dan perlahan, usahanya semakin berkembang. Orang-orang mulai banyak berdatangan dari pelanggan lama yang biasa membeli kerang mentah, hingga pelanggan baru yang sekadar datang untuk mencoba lalu ketagihan.

“Dari mulut ke mulut biasanya, lalu semakin ramai berdatangan,” ujar Mak Wulan.

 

Ragam Kerang Berharga Murah, Rasa Cocok di Lidah

Rata-rata gongong masak di jual di setiap restauran di Batam kisaran harga Rp 40 – Rp 80 ribu setiap kilo, namun di tempat Mak Wulan kita bisa menikmati makanan seafood khas Melayu ini seharga Rp 20 – Rp 25 ribu per-kilogram, harga ini berbeda tergantung jenis ukuran gongong.

Tak hanya itu, untuk makanan lainnya serupa kerang bambu di tempat Mak Wulan dihargai sebesar Rp 35 ribu. Kerang bercangkang dari bivalvia ini terlihat memanjang dengan dua cangkang yang memiliki sisi simetris.

Bentuk cangkangnya hampur menyerupai pisau cukur atau pisau lipat, nama lainnya adalah razor clam atau jack knife.

Seorang wisawatan dari Tiongkok yang saat itu sedang menikmati kerang bambu ini mengatakan, kerang ini banyak manfaatnya, dan di tangan Mak Wulan yang berjualan di bantu suaminya kerang ini terasa enak dengan suguhan sambal kecap serta sambal asam khas yang menjadi andalan.

Selain itu, juga ada kerang bulu, kerang yang juga dijadikan sebagai bahan alternatif untuk pembuatan saus tiram ini juga cukup banyak peminatnya.

Di tempat Mak Wulan dihargai sebesar Rp 20 ribu setiap kilogram. Pangan lain seperti lokan harganya relatif sama, yakni Rp 20 ribu.

Sementara untuk Kapis yang bahkan cangkangnya ini menjadi sumber kreativitas yang bisa dijual hingga ke luar negeri ini dihargai sebesar Rp 35 ribu. Bahkan walau hanya di rebus, kerang ini hampir setiap hari selalu habis diserbu pembeli yang datang ke tenda sederhana Mak Wulan.

Hal lainnya kerang kijing atau remis, di tempat Mak Wulan berharga Rp. 35 ribu setiap kilogram. Kerang yang normalnya mengendap di dasar sungai berpasir dan bersuhu dingin ini hampir sama dengan yang lainnya, cukup banyak diminati.

Elsa, salah seorang pelanggan yang sering berkunjung setiap sore ke tenda Mak Wulan mengatakan, hal yang membuat dia begitu nyaman menyatap pangan seafood di sini adalah karena harga yang murah dan juga sajian sambal yang begitu enak di lidah.

“Kerangnya segar, harganya juga pas di kantong, rasanya sama kok dengan restoran terutama sambal asam khas Melayu ini. Bikin nagih di lidah,” ungkap perempuan yang berprofesi sebagai Polwan ini.

Sementara itu untuk ragam kerang lainnya, harganya hampir sama dan tak jauh berbeda. Karena yang menjadi ciri khas tenda Mak Wulan ini adalah harga yang ekonomis dan suguhan kerang yang masih segar serta sambal asam khas Melayu yang menggugah lidah untuk senantiasa mencicipinya.

 

Manfaat dan Kasiat Kerang Bagi Kesehatan

Dilansir dari situs Hellosehat.com, kandungan zat gizi yang bisa Kita dapatkan dari 85 gram kerang yang dikomsumsi adalah sebagai berikut:

– Protein: 11 gram atau 22 persen dari angka kecukupan gizi (AKG) harian
-Lemak: 1 gram atau 1 persen dari AKG
– Asam lemak omega-3: 168 miligram
– Zat besi: 12 miligram atau 66 persen dari AKG
-Vitamin A: 10 mikrogram atau 9 persen dari AKG
-Vitamin B12: 42 mikrogram atau 700 persen dari AKG
-Vitamin C: 11,1 miligram atau 18 persen dari AKG
-Kalsium: 78,2 miligram atau 7 persen dari AKG
-Kalium: 533,8 miligram atau 15 persen dari AKG
-Mangan: 0,4 miligram atau 21 persen dari AKG
-Selenium: 20,7 mikrogram atau 30 persen dari AKG
-Karbohidrat: 2 gram atau 1 persen dari AKG
-Kalori: 63 kkal

Sementara itu beberapa manfaatnya untuk kesehatan adalah: Dapat mengatasi Anemia, menjaga kesehatan jantung, membentuk dan merawat otot, menjaga fungsi dan sistim saraf, dan hal lainnya untuk vitalitas pria.