Pelantar.id – Masa pandemi COVID-19 yang berkepanjangan dapat memberikan dampak pada kesehatan mental banyak orang. Masalah mental ini menjadi perhatian dua institusi kesehatan Indonesia yang prihatin pada masalah kesehatan mental, karena banyak orang berjuang untuk mengatasi perubahan selama pandemi COVID-19.
Psikolog Klinik Indonesia (IPK Indonesia) mendapatkan laporan seperti masalah kesulitan belajar, kecemasan, stres, gangguan mood dan depresi selama pandemi.
Sebanyak 14.619 orang mendapat perawatan dari anggota Ikatan IPK Indonesia sejak Maret hingga Agustus.
Sementara itu, studi pemeriksaan juga dilakukan oleh Persatuan Psikiater Indonesia (PDSKJI) sejak April hingga Agustus yang menemukan 57,6 persen partisipan teridentifikasi gejala depresi.
Sementara itu, 58,9 persen peserta melaporkan memiliki pikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, dengan 15,4 persen mengalaminya setiap hari.
Dua institusi ini mengajak banyak orang untuk mengenali kecenderungan pikiran untuk bunuh diri dan segera membantu individu yang terkena dampak mencari bantuan.
Selain itu, juga meminta agar lebih peduli dan lebih memperhatikan orang lain, menyadari bahwa kecenderungan bunuh diri dapat dicegah melalui perawatan intensif oleh psikiater dan psikolog klinis.
Setiap tahun, sekitar 800.000 orang di dunia melakukan bunuh diri, yang berarti seseorang melakukan bunuh diri setiap 40 detik, menurut data dari Asosiasi Internasional untuk Pencegahan Bunuh Diri (IASP) yang dikutip oleh intitusi tersebut.
Jakartapost