Pelantar.id– Selain sektor industri, pertumbuhan ekonomi Batam kini mencoba merambah sektor wisata.

Batam menargetkan dapat mendatangkan 2 juta wisman dan realisasi kunjungan wisman sudah menunjukkan angka yang cukup baik yakni 1,48 juta orang tercapai pada 2017.

Pariwisata telah menjadi leading sector perekonomian Batam. Deklarasi ini ditegaskan dalam opening ceremony Kenduri Seni Melayu (KSM) 2018, Kamis (1/11) malam.

“Kami bergeser ke pariwisata. Sebab, sektor ini stabil makanya terus dikejar. Banyak industri hilang dari Batam karena terkena gejolak ekonomi dunia. Industri ini juga bermasalah. Batam bisa bertahan karena pariwisatanya terus tumbuh. Di situ juga ada hitung-hitungan value menarik,” ungkap Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Kamis (1/11).

Rudi menerangkan, Batam berpotensi mendapatkan inkam triliunan rupiah. Syaratnya, target 2 juta wisman itu harus terpenuhi. Asumsi acuannya, kemampuan spending wisatawan Singapura yang mencapai USD500 per dua hari kunjungan.

“Kalau target itu terpenuhi, minimal Rp10 Triliun kami dapatkan dari pariwisata. Pada beberapa tahun terakhir, rapornya sangat positif,” katanya.

Mengacu PAD beberapa tahun terakhir, pergerakannya cukup menjanjikan. Pada 2014, PAD Kota Batam ada di angka Rp605 Miliar.

Dari jumlah itu, Rp127 Miliar di antaranya dari sektor pariwista. Rinciannya, hotel mendonasikan Rp64,1 Miliar, Rp32,4 Miliar dari restoran, dan hiburan memberikan Rp13,5 Miliar.

Setahun berikutnya, Batam mendapatkan PAD sebesar Rp824,7 Miliar.

Dari PAD Rp824,7 Miliar pada 2015, pariwisata menyumbang Rp144 Miliar. Hampir di semua parameter pendukungnya terkoreksi naik.

Kontribusi hotel menjadi Rp81,8 Miliar, restoran Rp45,7 Miliar, hingga hiburan Rp17,1 Miliar. Selang setahun berikutnya, kontribusinya semakin positif.

Hotel membukukan angka Rp88,3 Miliar, restoran di angka Rp51,6 Miliar, dan Rp19 Miliar dari hiburan.

“Kami meminta bantuan Kemenpar untuk terus menggenjot ekonomi daerah. Kalau pariwisata maju, maka PAD akan semakin positif. Sekarang inilah yang Batam lakukan. Dengan mengoptimalkan sektor pariwisata, semua mendapatkan keuntungan secara ekonomis. Masyarakat bisa menikmati langsung, tapi kalau pemerintah melalui pajak hotel dan lainnya,” terang Rudi lagi.

Mengoptimalkan fungsi pariwisata, berbagai perbaikan infrastruktur terus dilakukan. Aksesibilitas pun disempurnakan dengan perbaikan seluruh jalan utama. Targetnya 2025 selesai.

Mendukung optimalisasi pertumbuhan pariwisata di 12 kecamatan, jalan akses kampung juga terus diperbaiki. Batam juga terus mengembangkan destinasi, khususnya wisata religi melalui pengebangan 2 masjid besar.

Arus masuk wisman juga diperkuat melalui diplomasi. Bekerjasama dengan kementerian terkait, Batam pun meminta Singapura membuka kran wismannya.

Teknisnya, wisman menginap 2 di Singapura lalu diajak berkunjung dan tinggal semalam di Batam. Rudi menambahkan, ruang investasi di Batam telah bergeser ke sektor pariwisata.

“Pariwisata saat sudah masuk ke pulau-pulau. Religi ini menjadi wisata yang potensial. Dengan tingkat pertumbuhan positif, Batam saat ini terus mengejar investasi pariwisata. Kami sudah tidak lagi mengejar investasi industri karena ada kebijakan dari pusat. Kalau pariwsata, daerah bisa bergerak luas kami juga memiliki kebijakannya sendiri,” lanjutnya.

Menggenjot pertumbuhan pariwisata, arus wisman ke Batam semakin positif. Sepanjang semester I 2018, jumlah kunjungan wisman tumbuh 16% dari status serupa 2017.

Dari rentang Januari-Juli 2018, angka kunjungan wisman pun mencapai 900,7 ribu orang. Dominasinya paspor Singapura, Malaysia, Tiongkok, Korea Selatan, hingga India.

“Batam atau Kepri ini masuk greater. Jumlah kunjungan wismannya memang menjanjikan. Sekarang ini yang diperlukan adalah komitmen daerah. Batam sudah menunjukan komitmennya selama ini. Hasilnya positif dan terus tumbuh. Kemenpar akan terus memberikan support,” tegas Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuti.

Komitmen Batam mengemabngkan pariwisata mendapatkan apresiasi dari Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menteri yang sukses membawa Kemenpar No. 1 dan jadi #TheBestMinistryTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok mengatakan, Batam memiliki potensi besar karena dekat dan memiliki akses langsung ke Singapura juga Malaysia.

“Kebijakan Batam harus menjadi inspirasi bagi daerah lain. Batam akhirnya memilih pariwisata untuk mengembangkan perekonomiannya. Dan, itu berhasil. Pariwisata di Batam akan terus tumbuh, demikian dengan arus masuk investasinya. Kalau wismannya besar, arus investasi akan kuat. Ujuannya menyentuh banyak sektor,” tutupnya.

=============

sumber: genpi.co