pelantar.id – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Nurdin Basirun mengingatkan pedagang agar tidak mempermainkan harga sembako. Ia mengajak pengusaha, pedagang dan jajaran pemerintahan bersama-sama menjamin ketersediaan dan kestabilan harga bahan kebutuhan pokok.
“Tugas kita sebagai pemerintah dan pelaku usaha untuk menyediakan kebutuhan pokok masyarakat,” katanya dalam rilis kepada pelantar.id, Senin (28/5).
Nurdin mengimbau pedagang-pedagang di pasar tidak menetapkan harga sesuka hati, apalagi sampai meresahkan masyarakat. Saat ini, masyarakat sedang menjalani puasa Ramadan dan bersiap menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ada kecenderuangan naiknya harga sejumlah komoditas.
Menurut Nurdin, jika masyarakat resah dan terbebani dengan kenaikan harga sembako, bisa berdampak pada pendapatan para pedagang. Pasar menjadi lebih sepi, dagangan para pedagang pun menjadi tidak laku.
“Karena itu, saya mengimbau seluruh pedagang agar tidak mempermainkan harga sembako. Carilah rezeki dengan cara-cara yang baik. Pedagang harus kompak, mari kita jaga agar Kepri ini tetap kondusif,” katanya.
Baca Juga : Awasi Harga Barang, Jaga Kepri Tetap Kondusif
Saat meninjau Pasar Bintan Centre, KM 9, Tanjungpinang, Minggu (27/5), Nurdin sudah menegaskan hal itu kepada para pedagang. Di kesempatan itu, ia berbincang dengan sejumlah pedagang dan warga yang sedang berbelanja tentang harga sejumlah bahan kebutuhan pokok.
“Berapa harga daging ayam ini sekilo,” tanya Nurdin pada pedagang ayam bernama Edi.
“Rata-rata sudah Rp37 ribu sekilo, pak,” jawab Edi.
Menurut Edi, harga tersebut juga masih bisa naik dalam beberapa hari ke depan. Pasalnya, peternak ayam alami kini sedang mengalami kendala cuaca hujan, yang menghambat perputaran jual beli, dan meningkatkan biaya operasional.
“Katanya biaya pembesaran ayam menjadi naik, jadi harga ayam ikut naik,” kata dia.
Sementara harga daging sapi saat ini masih di kisaran Rp145 ribu. Menurut Edi, harga tersebut masih dalam kategori stabil. Begitu pula dengan harga ikan dan sayur-mayur, rata-rata belum ada kenaikan berarti.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kepri, Burhannudin menegaskan, pihaknya akan mengawal dan meningkatkan pengawasan ke pasar-pasar di seluruh Kepri. Disperindag juga sudah mengingatkan para pedagang agar tidak menaikkan harga semena-mena hingga di atas ambang batas normal.
“Kami akan selalu memantau dan berkonsultasi dengan pihak terkait, sampai menjelang Lebaran nanti. Jika ada yang bermain, tentu akan ditindak tegas,” katanya.
Stok Daging Aman
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kepri, Ahmad Izhar memastikan ketersediaan bahan pokok termasuk daging di Kepri aman hingga Lebaran nanti.
“Untuk stok daging di Kepri ini masih aman, baik itu daging sapi maupun daging ayam,” katanya.
Ahmad Izhar menegaskan, pihaknya bersama Disperindag terus memantau dan mengawasi kebutuhan akan daging di bulan Ramadan hingga Lebaran. Pemerintah menyadari, konsumsi daging selama Ramadan mengalami peningkatan sehingga rentan terjadi kenaikan harga
“Karena itu, kami terus mengecek ke pasar-pasar untuk memastikan pasokan daging benar-benar lancar, baik daging segar maupun beku,” kata dia.
Salah satu cara pemerintah untuk membuat harga kebutuhan pokok stabil adalah dengan menggelar pasar sembako murah. Program ini juga untuk meringankan beban masyarakat terutama dari kalangan ekonomi kurang mampu.
Pemerintah Kota Batam, misalnya, sudah menyiapkan 2.000 paket sembako untuk setiap kelurahan, yang didistribusikan dua tahap; awal Ramadan dan akhir Ramadan.
“Pemerintah memang tidak bisa secara langsung menekan harga di pasar, karena pemerintah bukan pedagang. Caranya adalah dengan pasar sembako murah ini,” kata Kepala Disperindag Batam, Zarefriadi.
Sementara Pemko Tanjungpinang, tahun ini menyiapkan 6.000 paket sembako dalam pasar murah. Operasi pasar dilaksanakan di 11 titik strategis yang tersebar di 18 kelurahan.
“Pasar murah ini untuk menekan harga bahan pokok yang cenderung mengalami kenaikan selama puasa hingga hari raya. Dengan pasar murah, masyarakat akan mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau,” kata Pelaksana tugas Kepala Disperindag Tanjungpinang, Samsudi.
Ia memastikan, harga paket sembako yang ditawarkan pemerintah lebih rendah dari harga di pasaran. Hal itu lantaran, barang-barang yang dijual di pasar murah sudah disubsidi pemerintah. Dalam satu paket, berisi gula pasir sebanyak 3 kilogram, tepung 2 kilogram, minyak goreng 2 liter, dan 30 butir telur ayam.
“Harga satu paketnya hanya Rp76.500,” ujarnya.
Pada pasar murah itu, pemerintah juga melibatkan para petani lokal binaan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri. Para petani ikut menjual hasil pertanian mereka seperti cabai merah keriting, cabai hijau, dan sayur-sayuran dengan harga di bawah harga pasar.
Khusus beras, Pemko Tanjungpinang dibantu oleh Bulog Sub Divre Tanjungpinang, dengan menjual beras medium dengan harga sesuai HET (harga eceran tertinggi) yaitu Rp.9.950 per kilogram.
Yuri B Trisna