pelantar.id – Perusahaan busana ternama Zara mengumumkan menutup lebih dari 1.000 toko di seluruh dunia. Sistem penjualan akan beralih ke belanja online.
Langkah tersebut diambil perusahaan lantaran penjualan Zara menurun sejak pandemi coronavirus.
Informasi ini sudah dikabarkan oleg perusahaan induk Zara setelah Inditex perusahaan induk dari merek pakaian Spanyol dalam sebuah laporan pekan lalu mengungkapkan lebih dari 1.200 penutupan toko selama tiga tahun ke depan.
Namun, laporan itu tidak menjelaskan toko-toko di mana sajakah yang akan ditutup. Fokus pada penjualan online adalah strategi untuk meningkatkan kembali penjualan produk Zara. Zara menginvestasikan 3 miliar dolar AS untuk operasi digital.
CEO Zara, Pablo Isla mengatakan bahwa ia mengharapkan e-commerce mendatangkan laba 25% pada tahun 2022. Saat ini, penjualan online menyumbang 14% dari total laba Zara.
Seperti diketahui, Zara didirikan di bawah perusahaan Inditex oleh Armancio Ortega. Inditex sendiri merupakan pengecer pakaian terbesar di dunia.
Berdasarkan data Forbes yang dirilis pada Oktober lalu, nilai kekayaan Ortega sempat melebihi pendiri Microsoft, Bill Gates, yakni mencapai US$79,6 miliar, meski akhirnya kembali turun ke posisi kedua.
today