Pelantar.id – Harga Minyak Amerikat Serikat (AS) masih tertekan. Menurut Laporan Status Minyak Mingguan yang dilansir dari metrotvnews.com, persediaan minyak mentah komersial AS, tidak termasuk di Cadangan Minyak Strategis, meningkat 6,3 juta barel selama minggu lalu.
Hal itu disebabkan oleh penarikan jauh lebih besar dari perkiraan persediaan bensin dan solar AS. Produksi bensin menurun minggu lalu, rata-rata 10 juta barel per hari.
Produksi bahan bakar distilat meningkat minggu lalu, rata-rata 5 juta barel per hari. Impor minyak mentah AS rata-rata 7,7 juta barel per hari pekan lalu, naik sebesar 63 ribu barel per hari dari minggu sebelumnya.
Liputan6.com memuat harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 39 sen atau 0,6 persen ke posisi USD 66,82 per barel. Harga minyak Brent melemah 27 sen atau 0,4 persen ke posisi USD 76,17 per barel.
Sementara Kamis, 25 Oktober 2018, pada 422,8 juta barel, persediaan minyak mentah AS mencapai sekitar dua persen di atas rata-rata lima tahun untuk sepanjang tahun ini. Pada pekan sebelumnya yang berakhir 12 Oktober, EIA melaporkan penumpukan besar sebesar 6,5 juta barel, yang menyebabkan kekhawatiran pada sisi permintaan.
Pelaku pasar khawatir tentang permintaan dunia dan bursa saham global yang tertekan akan kurangi pembelian aset seperti minyak oleh manajer investasi. Pada perdagangan Selasa waktu setempat, harga minyak merosot lima persen karena kekhawatiran tentang prospek ekonomi yang lemah.
Sanksi AS terhadap eksportir minyak Iran pun mendukung harga.
=====
dari berbagai sumber
foto: merdeka.com