Pelantar.id – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Batam mengimbau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk meningkatkan implementasi kontak tidak langsung selama pandemi Covid-19.

Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Batam, Yusrianto, mengatakan, fokus pelayanan di FKTP pada tahun 2021 adalah kendali mutu dan kendali biaya.

Menurutnya, hal tersebut antara lain adalah keluhan pelayanan tanpa iur biaya, nilai WTA (KESSAN), pemanfaatan sistem antrean online BPJS Kesehatan, serta melaksanakan pelayanan kontak tidak langsung.

“Kontak tidak langsung merupakan salah satu kebijakan BPJS Kesehatan di masa pandemi. Hal ini juga telah didukung oleh berbagai inovasi digital seperti Mobile JKN Faskes yang diharapkan dapat mengoptimalkan pencapaian kontak tidak langsung di masing-masing FKTP,” ujarnya melalui siaran pers.

Kontak tidak langsung kepada peserta JKN kata dia, dapat dilakukan melalui Mobile JKN, Whatsapp, telegram, video conference atau media sosial lain.

Ia menjelaskan, kontak tidak langsung dapat dilakukan kepada peserta yang sehat maupun sakit. Jenis layanan yang dapat dilakukan melalui kontak tidak langsung adalah konsultasi promotif preventif, konsultasi pencegahan penyebaran Covid-19, serta konsultasi medis sesuai indikasi medis.

BPJS Kesehatan dalam hal ini memberikan apresiasi kepada Puskesmas Sei Pancur, Puskesmas Galang, Harapan Kita Puri Legenda, Casa Medical Utama dan Casa Medical Bengkong yang sudah mengimplementasikan kontak tidak langsung kepada peserta JKN-KIS.

“Saya harap nanti dari salah satu FKTP ada yang bisa sharing upaya yang dilakukan dalam hal mengimplementasikan kontak tidak langsung dengan nilai yang cukup tinggi,” kata Yusrianto.

Salah satu tenaga medis Klinik Harapan Kita Puri Legenda, Asep, mengatakan, bahwa klinik tempatnya bekerja melakukan kontak tidak langsung melalui whatsapp kepada pasien.

“Jadi di setiap klinik Harapan Kita disediakan handphone untuk melayani konsultasi via whatsapp. Nah, di depan klinik sudah kita infokan bahwa konsultasi bisa via whatsapp jadi pasien bisa langsung whatsapp saja,”  kata Asep.

Asep mengatakan, pasien yang menghubungi lewat whatsapp akan mendapatkan jawaban otomatis untuk mengisi data.

Seperti nomor identitas pasien, nomor Kartu Indonesia Sehat (KIS), serta keluhan pasien. Kemudian dokter akan melakukan konsultasi 2 (dua) arah dengan pasien.

“Konsultasi juga bisa via voice note dan voice call. Untuk pemberian obat, pasien tinggal ambil saja ke klinik,” kata Asep.