Pelantar.id – Aliran listrik di sebagian wilayah di Batam mengalami pemadaman dikarenakan jaringan transmisi Muka Kuning-Tanjung Kasam tersambar petir.

Akibatnya, dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Kasam terganggu.

“Berdasarkan hasil penelusuran petugas di lapangan, gangguan disebabkan petir yang menyambar jaringan transmisi mengakibatkan PLTU Tanjung Kasam mengalami trip. Dampaknya PLN Batam kehilangan pasokan daya sebesar 100 MW, dari dua unit mesin pembangkit yang tidak beroparsi,” kata Vice President of Public Relations bright PLN Batam, Bukti Panggabean.

Bukti menerangkan, apabila ada gangguan listrik karena sesuatu hal, maka untuk melindungi sistem jaringan distribusi listrik dan pembangkit dilakukan pemutusan jaringan secara otomatis melalui sebuah Circuit Breaker (CB).

CB-trip kata dia, berfungsi untuk melindungi jaringan distribusi listrik dan pembangkit dari kerusakan sistem yang lebih luas, dengan cara saling melepaskan diri. Saat ini bright PLN Batam masih berupaya melakukan pemulihan secara bertahap.

“Petugas di lapangan tengah melakukan upaya pengecekan dan upaya perbaikan untuk mempercepat pemulihan sistem kelistrikan,” jelasnya.
Kata dia, proses penormalan terus dilakukan dan PLTU Tanjung Kasam saat ini dalam persiapan start kembali.

“Karena butuh waktu untuk memanaskan uap diperkirakan dapat masuk ke sistem selama 8-10 jam kedepan,” tuturnya.

Karena hal itu, pihaknya harus melakukan pemadaman di beberapa tempat pada sebagian wilayah Batam.

“Jadwal pemadaman dapat dilihat pada Facebook dan website resmi bright PLN Batam. Mewakili PLN Batam, saya meminta maaf atas pemadaman listrik dan ketidaknyamanan ini,” tuturnya.

Ia menjelaskan, pihaknya selalu berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan proses perbaikan dan penormalan bertahap dan mengupayakan semua berjalan dengan aman sehingga sistem kelistrikan dapat pulih kembali lebih cepat.