Pelantar.id – Pandemi Covid-19 turut berimbas pada turunnya pemakaian listrik oleh sektor industri dan bisnis di Batam.
Sementara itu, terjadi peningkatan dari sektor pelangggan rumah tangga. Meski demikian, peningkatan itu tak sebanding dengan penurunan yang terjadi di sektor pelanggan bisnis.
General Maneger Service Unit Business (SBU) Bright PLN Batam, Fransis Al Juhari mengatakan, dengan kondisi tersebut pihaknya akan melakukan penjagaan keandalan pasokan listrik.
Keandalan sendiri adalah bagaimana listrik yang digunakan pelanggan tak padam karena adanya gangguan.
“Kalaupun ada gangguan, bisa ditangani secepat mungkin. Karena selama ini, hal itulah yang diinginkan oleh pelanggan dari sektor rumah tangga. Mengingat sekarang banyak kegiatan yang dilakukan di rumah. Seperti bekerja, belajar, dan hal lainnya,” kata dia, Selasa (30/6/2020).
Lanjutnya, bagaimana cara Bright PLN Batam menjaga keandalan itu adalah dengan rutin melakukan pemeliharan. Pihaknya akan menjaga dan menghilangkan potensi penyebab gangguan.
“Misal, terdapat pohon yang tumbuh di sekitar Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang langsung kami tebang. Kenapa kami tebang? Karena Batam kondisinya saat ini sering hujan, jadi kalau cuma dipotong dahannya maka beberapa minggu ke depan bakal tumbuh lagi,” katanya.
Untuk itu pihaknya meminta kepada masyarakat yang rumahnya atau kebunnya dilintasi kabel dari SUTM, untuk mengikhlaskannya ditebang oleh petugas. Karena kalau dahan pohon mengenai kabel dan menimbulkan kerusakan, maka tak hanya Bright PLN Batam saja yang dirugikan melainkan masyarakat atau pelanggan itu sendiri.
“Kami juga tak mengizinkan masyarakat atau pelanggan yang menebang pohon tersebut. Karena tegangan di SUTM sepanjang 256 kilo meter sircuit yang mencapai 20 Kilo Volt (KV) bisa membahayakan. Untuk itu masyarakat atau pelanggan diminta untuk menghubungi call center Bright PLN Batam di nomor 123, dan nantinya akan ada petugas yang turun langsung ke lokasi,” jelasnya.
Dalam proses penebangan pohon itu, Fransis menjelaskan Bright PLN Batam telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman, dan Pertamanan Kota Batam. Sehingga PLN Batam nantinya akan melakukan reboisasi sebagai kompensai atas pohon yang sudah ditebang.
Sementara itu, Manager Pemeliharaan SBU Bright PLN Batam, Hardiandi menerangkan bahwa di sebagian daerah di Batam juga sudah menggunakan Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM). Di mana SKTM tersebut ditanam di dalam tanah sedalam satu meter.
“Namun, SKTM pun masih berpotensi mendapat gangguan dari proyek pelebaran jalan atau galian pipa. Untuk persoalan ini, baik masyarakat atau instasi pemilik proyek agar menghubungi Bright PLN Batam yang akan menurunkan petugas untuk mengawasi jalannya aktivitas tersebut,” ujarnya.
Hardiandi pun menegaskan, untuk pengerjaan penebangan pohon dan pengawasan proyek yang bersangkutan dengan SUTM dan SKTM sama sekali tak dipungut biaya.
“Kami juga rutin melakukan pemeriksaan di 1.600 gardu beton yang ada. Karena di gardu itu kan tak ada penjaganya, walaupun sebagiannya sudah dipasangi cctv. Namun, di beberapa kasus gangguan yang bersumber dari gardu tetap ada,” katanya lagi.
Ia pun menjelaskan, prioritas Bright PLN Batam saat ini adalah customer focus dan berharap ke depannya tak ada lagi pemadaman yang terjadi.
(ftr)