pelantar.id – PT PLN Batam menyalurkan bantuan uang tunai Rp60 juta kepada korban kebakaran di Pesantren Aljabar, Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (5/11). Bantuan tersebut berasal dari seluruh staf, direksi, pegawai, dan Lembaga Amil Zakat Islam (Lazis) bright PLN Batam.
Sekretaris Perusahaan bright PLN Batam, Samsul Bahri mengatakan, pihaknya sengaja memberi bantuan jauh hari setelah terjadinya kebakaran di lingkungan pesantren tersebut. Dengan pertimbangan, pada hari pertama biasanya bantuan dari banyak pihak akan berdatangan.
Selain itu, bright PLN Batam juga mencari tahu lebih dahulu bantuan seperti apa yang paling dibutuhkan oleh para korban baik santri maupun pengurus pesantren.
“Karena bakal sayang juga kalau kami memberi bantuan tapi ternyata sudah banyak diberikan oleh masyarakat lain. Untuk itu kami mencari tahu dulu kira-kira apa yang dibutuhkan,” katanya.

Jajaran bright PN Batam menyerahkan bantuan untuk korban kebakaran di Pesantren Aljabar, Batam, Senin (5/11/18).
Foto: PELANTAR/Fathurrohim
Samsul mengatakan, sebelum memberikan bantuan itu, pihaknya terlebih dahulu menurunkan tim Corporate Social Responsibility (CSR) untuk survei ke lokasi kebakaran untuk mencari tahu bentuk bantuan yang tepat.
“Harapan kami, bantuan ini dapat meringankan beban seluruh korban, dan semua bisa beraktivitas normal kembali. Dan tentu saja kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi,” ujarnya.
Seperti diketahui, lingkungan Pesantren Aljabar ludes dilalap si jago merah, Selasa (16/10/18). Akibatnya, 80 orang yang terdiri dari pengurus, guru, serta beberapa anak asuh menjadi korban dan terpaksa harus mengungsi ke masjid dan ruang kelas yang tak jauh dari lokasi kebakaran.
Baca Juga :
Pesantren Aljabar Batam Ludes Terbakar
Maya, Pembina Yayasan Professor Syamsudin, yang menaungi pesantren tersebut mengatakan, sejak musibah kebakaran itu, bantuan dari seluruh lapisan masyarakat tak henti-hentinya berdatangan. Sejak posko bantuan dibuka, uluran tangan berupa pakaian, bahan kebutuhan pokok, uang tunai, dan lainnya terus mengalir.
“Kami sangat terharu dengan perhatian dan bantuan-bantuan tersebut, kami sangat berterima kasih. Untuk buku pelajaran anak-anak, kami pun mendapat bantuan dari Singapura dan pihak swasta. Begitu juga kepada PLN Batam, kami ucapkan banyak-banyak terima kasih,” kata dia.
Maya mengatakan, saat ini kebutuhan seluruh anak asuh maupun pengurus dan guru sudah terpenuhi. Menurutnya, akibat kebakaran itu, yayasan mengalami kerugian mencapai Rp2,5 miliar. Rencananya pembangunan ruang asrama yang terbakar itu akan dimulai tahun depan.
“Kalau untuk pembangunan kembali asrama, katanya akan ada bantuan dari Pak Gubernur dan baru dianggarkan tahun depan,” katanya.
Reporter : Fathurrohim
Editor : Yuri B Trisna