pelantar.id – PT Pollux Properti Indonesia menunjuk perusahaan asal China, CNQC sebagai kontraktor utama yang akan membangun Gangnam District dengan nilai kontrak Rp2 triliun. CNQC akan membangun 8 tower pada proyek properti multi fungsi terbesar di Kota Bekasi itu.

Gangnam District merupakan mega superblok yang dikembangkan PT Pollux Kemang Superblok –anak usaha PT Pollux Properti Indonesia Tbk yang berkolaborasi dengan PT Trio Propertindo Jaya. Penandatanganan kerja sama digelar di Raffles Hotel, Djakarta Room, Jakarta, Rabu (13/2/19) lalu antara CEO CNQC, Zhang Dong dengan Presiden Direktur PT Pollux Kemang Superblok, Irwanto Oentung dan disaksikan Nico Po selaku CEO PT Pollux Properti Indonesia Tbk.

Dalam keterangan tertulis yang diterima pelantar.id, Minggu (17/1/19), kontrak konstruksi senilai Rp2 triliun itu meliputi pembangunan 8 tower yang merangkum 2 tower apartemen A1 dan A2 (phase1), 6 tower apartemen lainnya beserta fasilitas waterpark (fasee 2), serta F&B Arcade. CNQC merupakan perusahaan kontruksi asal China berskala internasional yang reputasinya sudah cukup diakui di beberapa negara dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp4,3 triliun.

“Penunjukan CNQC sebagai kontraktor utama hari ini merupakan komitmen Pollux Properti Group untuk membangun dan mewujudkan proyek yang berkualitas demi menjaga kepuasan konsumen. Selain sarat pengalaman, standar pekerjaan berkualitas internasional menjadi pertimbangan utama bagi kami untuk memilih CNQC,” ujar Nico Po.

Presiden Direktur Gangnam District, Irwanto Oentung mengatakan, Gangnam District merupakan proyek mega superblok yang dikembangkan di atas lahan seluas 2,5 hektare. Proyek dengan nilai investasi mencapai Rp5 triliun ini nantinya akan merangkum sebanyak 8 menara apartemen.

Gangnam District juga akan dilengkapi dengan beragam fasilitas eksklusif, antara lain waterpark, infinity pool, sky terrace, fitur smart home system, akses card dan lain-lain.

“Bisa dibilang, Gangnam District merupakan investasi properti terbaik di Bekasi saat ini. Gangnam District memiliki beragam kelebihan di antaranya, berada dalam kawasan yang saling terintegrasi dengan akses transportasi strategis di pusat kota Bekasi seperti LRT, KRL dan akses tol.”

“Kemudian, status kepemilikan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHMSRS), dekat dengan sarana pendidikan, perkantoran, rumah sakit hingga berbagai fasilitas eksklusif penunjang gaya hidup masyarakat modern. Serta, tentunya harga yang ditawarkan masih sangat kompetitif,” kata Irwanto.

Perwakilan PT Pollux Properti Indonesia dan CNQC usai penandatanganan kontrak pembangunan proyek Gangnam District di Raffles Hotel, Djakarta Room, Jakarta, Rabu (13/2/19). (Dok.Pollux)

Sales and Marketing Director PT Pollux Properti Indonesia Tbk, Maikel Tanuwidjaya menyebutkan, penjualan Gangnam District dilakukan dalam beberapa fase. Untuk fase pertama telah dipasarkan Tower Apartemen A1 sebanyak 567 unit.

Ia mengatakan, pada fase ini, ada beberapa tipe yang ditawarkan, yakni tipe studio dengan total luas 22 m2 dan tipe two bedroom seluas 45,45 m2, dengan harga yang ditawarkan mulai dari Rp300 jutaan sampai dengan Rp600 jutaan.

“Sejak diluncurkan pada tahun 2017 lalu, sampai saat ini Tower A1 sudah mengalami kenaikan sekitar 10 sampai 15 persen,” kata dia.

Menurut Maikel, sesuai dengan namanya, pengembangan Gangnam District didasari pada konsep 24 hours lifestyle bagi kalangan millenial. Dilengkapi dengan beragam fasilitas kuliner bercita rasa nasional dan internasional serta di kelilingi lebih dari 10 universitas, Gangnam District diyakini bisa menjadi pilihan destinasi bagi para millenial.

Sementara, pada fase kedua dipasarkan 4 menara apartemen beserta fasilitas waterpark. Selain apartemen, pada fase kedua juga turut dikembangkan berbagai fasilitas premium untuk menunjang berbagai aktifitas penghuni.

Menurut Maikel, dalam waktu dekat nantinya juga kembali akan diluncurkan Tower A2 yang masih menjadi bagian dari phase 1.

“Pada penjualan fase pertama, Gangnam District berhasil mendulang sukses dengan sold out nya penjualan Tower A1,” ujarnya.

Sejak dimulai pembangunan pada 2017 lalu, ujar Maikel, progress pembangunan fase pertama saat ini telah menyelesaikan pekerjaan bore piling yang dilakukan kontraktor bore pile. Berikutnya, akan dilanjutkan kepada kontraktor utama, dalam hal ini CNQC untuk pembangunan sub structure dan upper structure, serta finishing secara keseluruhan.

Tentang Pollux

Untuk diketahui, PT Pollux Properti Indonesia Tbk dan PT Pollux Investasi International Tbk adalah anak usaha dari Pollux Group International, merupakan salah satu pengembang properti berskala internasional yang telah sukses melakukan ekspansi ke sejumlah negara negara di Asia Tenggara. Kepercayaan yang telah berhasil dibangun oleh PT Pollux Properti Indonesia Tbk terlihat dari besarnya investor yang menanam investasi di setiap proyek pembangunan, serta penghargaan yang berhasil diraih, di antaranya sebagai salah satu pengembang properti terbaik di Indonesia verci BCI Asia pada tahun 2015, 2017, dan 2018.

Penghargaan tersebut adalah penghargaan yang diberikan kepada pengembang yang memiliki kinerja bisnis yang baik, dilihat dari sisi ekspansi bisnis, pengembang green property, dan nilai agregat bisnis. Pollux Properti Indonesia telah resmi menjadi perusahaan yang go public dan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 11 Juli 2018 .

Proyek Pollux, Superblock Meiterstadt di Batam. (IST)

Saat ini, Pollux Properti Indonesia merupakan salah satu dari 10 daftar pengembang properti terbesar dengan nilai market cap lebih dari Rp15 triliun rupiah hingga 31 Desember 2018. Beberapa portofolio proyek properti yang sedang dikembangkan PT Pollux Properti Indonesia Tbk antara lain, perkantoran World Capital Tower (WCT) di Mega Kuningan Jakarta, Superblock Meisterstadt di Batam, Condotel mewah Amarsvati di Lombok, Superblock Chadstone di Cikarang, CBD Pollux Technopolis di Karawang, Gangnam District di Bekasi serta proyek terbaru apartemen mewah Pollux Sky Suites di Mega Kuningan, Jakarta.

*****