pelantar.id – Kepolisian Resort Tanjungpinang bertekad akan memperketat pengawasan terhadap persediaan dan mengawal distribusi logistik pilkada ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) secara maksimal. Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi mengatakan, logistik pilkada harus dipastikan dalam kondisi baik dan normal sebelum maupun setelah pemungutan suara.

“Salah satu potensi kerawanan pilkada pada tahapan pengadaan dan distribusi logistik pilkada. Karena itu mendapat perhatian serius,” katanya kepada Antara di Tanjungpinang, Sabtu (19/5).

Kekhawatiran Ucok cukup beralasan lantaran masa jabatan lima Komisioner KPU Tanjungpinang berakhir pada 26 Juni 2018, tepat sehari sebelum pemungutan suara. Sementara tidak ada satu pun Komisioner KPU Tanjungpinang yang berhasil kembali menjabat setelah masa jabatannya berakhir nanti.

Berdasarkan catatan Antara, Ketua KPU Tanjungpinang Robby Patria dan Ketua Divisi Logistik KPU Tanjungpinang Yusuf Mahidin tidak berhasil lolos dalam seleksi tahapan kesehatan dan wawancara Calon Anggota KPU Tanjungpinang yang diselenggarakan baru-baru ini.

Sementara Zulkifli dan Djuhari sudah dua periode menjabat sebagai Komisioner KPU Tanjungpinang, sedangkan Dewi Haryanti memutuskan fokus melanjutkan pendidikan doktoralnya.

“Permasalahan itu menjadi perhatian kami. Saya akan mendorong KPU Tanjungpinang untuk memperhatikan setiap tahapan dilaksanakan secara maksimal agar tidak menimbulkan permasalahan,” ucap kapolres.

Ucok mengatakan tahapan pemungutan suara, penghitungan hingga rekapitulasi suara juga mendapat perhatian serius. Penghitungan dan rekapitulasi suara pada setiap tingkatan akan diawasi.

“Kami berharap seluruh penyelenggara pemilu di setiap tingkatan dan saksi mengawasi proses pemungutan, penghitungan hingga rekapitulasi suara,” katanya.

Sumber : Antara