Pelantar.id – Pernahkah Anda menonton film Unfaithful? film ini berkisah tentang keluarga harmonis namun secara tiba-tiba sang istri terjebak perselingkuhan.

Film Unfaitful dijadikan sebagai film yang mewakili standar perselingkuhan, di mana perselingkuhan bisa terjadi kapan saja, meskipun sebuah keluarga tampak bahagia dan mapan.

Banyak alasan mengapa orang memilih berselingkuh. Seseorang bisa saja tampak bahagia. Padahal, ada sesuatu di dalam dirinya yang membuat ia merasa bahwa hubungannya saat ini tidak memuaskan.

Perselingkuhan juga terjadi karena adanya kesempatan. Namun, menariknya seorang psikolog juga mengaitkan perilaku selingkuh dengan faktor hormon seseorang.

Dikutip dari Psikology Today, menurut seorang psikolog, Gary W. Lewandowski Jr. Ph.D, bahwa sebuah penelitian telah mengidentifikasi status hubungan dan kadar testosteron pria.

Baca:

Deretan Kebiasaan Buruk Pria yang Dibenci Wanita

Pria Ini Lihat Istrinya Selingkuh di Google Maps, Langsung Dicerai

 

Maksudnya adalah pria yang berkomitmen dengan pasangannya memiliki kadar testosteron 21% lebih rendah daripada pria lajang. Sementara, dalam studi terpisah bahwa pria yang memiliki kadar testosteron lebih tinggi dilaporkan lebih tertarik berselingkuh (berhubungan seks) di luar hubungan mereka.

Untuk membuktikan hal itu, dalam sebuah studi tahun 2019 di Eropa, peneliti mengambil sampel air liur dari 225 pria paruh baya dan juga menanyakan apakah mereka telah setia dalam hubungan mereka saat ini. Dalam sampel, 37,5% pria melaporkan bahwa mereka telah selingkuh.

Studi ini tak terbatas pada pria: Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita dengan tingkat estrogen yang lebih tinggi  juga lebih mungkin untuk selingkuh.

 

Mengukur kadar hormon dari suara

foto: pinterest

Anda tidak perlu mengambil alat tes untuk mengukut kadar hormon pasangan Anda. Anda dapat mengenalinya dengan mendengarkan suara seseorang.

Lewandowski beranggapan pria dengan suara yang lebih dalam (misalnya, Barry White, George Clooney, Morgan Freeman, dan lainnya) memiliki tingkat testosteron yang lebih tinggi, sedangkan wanita dengan suara yang lebih tinggi (misalnya, Taylor Swift atau Katy Perry) memiliki lebih banyak estrogen.

Pria dengan suara dalam biasanya lebih menarik, saat wanita menginginkan hubungan jangka panjang, mereka cenderung menghindari suara pria yang bernada rendah karena pria dianggap berpotensi untuk berselingkuh.

Sebaliknya, ketika mempertimbangkan hubungan jangka pendek, wanita lebih memilih pria dengan suara yang lebih maskulin.

 

psikologytoday