pelantar.id – Berbagai lembaga survei sudah merampungkan proses hitung cepat (quick count) pemungutan suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut), Rabu (27/6). Hasilnya, pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah unggul atas lawannya, pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.
Lembaga survei Saiful Mujani Penelitian dan Konsultasi (SMRC), dengan data masuk 75 persen pada puku 15.20 WIB menunjukkan pasangan Edy-Musa meraih dukungan suara 58,96 persen. Sementara pasnagan Djarot-Sihar meraih 41,04 persen.
Hasil hitung cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, berdasar data masuk 86,29 persen pada pukul 18.00 mengambarkan pasangan Edy-Musa memperoleh 56,8 persen dan Djarot-Sihar mendapat 43,2 persen suara.
Versi lembaga Indikator Politik juga mengunggulkan pasangan Edy-Musa. Dengan data masuk 97,33 persen pada pukul 19.00 WIB, pasangan tersebut meraih 56,34 persen sedangkan pasangan Djarot-Sihar memperoleh 43,66 persen suara.
Menanggapi hasil hitung cepat lembaga survei itu, Djarot dan Sihar menyatakan, lebih mengutamakan perhitungan real count yang dilakukan oleh BSPN PDI Perjuangan yang dikumpulkan dari saksi-saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Hasil penghitungan suara sementara data BSPN PDI Perjuangan menunjukkan pasangan Djarot-Sihar masih unggul dengan raihan suara 50,9 persen, dengan data masuk baru 20 persen.
“Sumatera Utara ini kan sangat luas, demografinya pun beragam. Data suara yang masuk ke kami sekitar satu juta suara. Ini masih sangat dinamis,” kata Djarot di Kantor DPD PDI Perjuangan, Medan.
Djarot menegaskan, pihaknya belum akan menyerah sampai ada pengumuman resmi dari KPU Sumut. Ia juga menyatakan hasil real count yang dilakukan PDI Perjuangan akan dijadikan sebakai alat bukti jika nanti ada gugatan hasil Pilgub Sumut di Mahkamah Konstitusi.
“Kami masih akan menunggu hasil resmi dari KPU Sumut,” katanya.
Editor: Yuri B Trisna