Pelantar.id – Ancaman privasi di dunia maya saat ini gampang terjadi. Kini merambah ke peretasan email. Meskipun sudah menggunakan pasword yang sulit untuk dideteksi, para peretas akan menggunakan segala cara untuk menyusupnya. Sudah amankah email Anda?

Dikuti dari merdeka.com, baru-baru ini diberitakan ratusan email dilaporkan bocor. Dan informasi tersebut sudah diunggah di website peretasan.

Jumlah email yang berhasil diretas tersebut cukup banyak atau sekitar 773 juta (tepatnya 772.904.991) akun email unik dan lebih dari 21 juta kata sandi unik.

Peretasan pertama kali dilaporkan oleh Troy Hunt dari situs keamanan peretasan ‘Have I Been Pwned’, yang memungkinkan anda memeriksa apakah akun email dan kata sandi Anda telah disusupi dan dari situs mana informasi kamu bocor.

Pengumpulan data secara keseluruhan, yang disebut “Collection #1,” tampaknya tidak berasal dari sumber tertentu, tetapi lebih merupakan kumpulan dari 2.000 database yang bocor–mencakup kata sandi yang telah di-crack. Demikiam menurut Wired via Tekno Liputan6.com, Sabtu (19/1/2019).

Itu artinya lapisan pelindung atau disebut “hashes”, sebuah kata sandi untuk mencegah kata sandi asli Anda yang tidak terlihat telah dipecahkan. Dan kata sandi tersebut telah digunakan di forum peretasan.

Namun, data dalam Collection #1 tidak disiapkan untuk dijual, seperti kebanyakan kebocoran data. Ini pertama kali diunggah di layanan cloud Mega sebelum akhirnya di-take down, kemudian di-posting di situs peretasan publik.

Collection # 1 adalah salah satu pelanggaran data terbesar dalam sejarah, setelah peretasan Yahoo yang memengaruhi sebanyak 3 miliar pengguna.

Amankan Akun Anda

Untuk memeriksa apakah data Anda terpengaruh atau tidak, Anda dapat menuju ke HaveIBeenPwned.com dan memasukkan alamat email. Setelah kamu menekan enter (jika data Anda terpengaruh), Anda dapat menggulir ke bawah dan melihat apakah data milik Anda termasuk dalam kebocoran Collection #1.

Dari sana, Anda dapat menuju ke tab “Kata Sandi” di bagian atas situs web Have I Been Pwned dan mengetikkan kata sandi yang Anda gunakan di berbagai situs.

Jika telah “terlihat”, tentu ini saat yang tepat untuk mengubah kata sandi di situs tempat Anda menggunakannya, serta berhenti menggunakan kata sandi itu lagi.

sumber: merdeka.com