pelantar.id – Satu kejadian menarik terjadi selepas hujan deras di Kunururra, Australia Barat baru-baru ini. Puluhan katak Puru tertangkap basah sedang menunggangi punggung seekor ular piton.

Puluhan katak beracun itu berjejer dalam posisi memeluk, menunjukkan perilaku hasrat ingin kawin.

Dilansir dari CBC, Rabu (2/1/19), ahli biologi di Museum Australia di Sydney, Jodi Rowley mengatakan, 10 katak tersebut terbutakan akibat hasrat untuk kawin. Rowley mengatakan katak Puru jantan memang terkenal mudah terangsang usai hujan lebat. 

Katak Puru betina, diketahui jumlahnya lebih sedikit dari jantan. Setelah hujan, lanjut Rowley, katak Puru jantan akan berkumpul secara berkelompok dan menunggu katak betina.

Ketika katak Puru jantan ini melihat betina, insting akan mendorong mereka untuk langsung melompat ke punggung betina, hinggap, dan mendekap erat-erat untuk dikawini.

“Mereka benar-benar hanya ingin memastikan bahwa begitu betina itu muncul, merekalah yang mendapatkannya. Jadi mereka memiliki refleks yang begitu kuat untuk menangkap sesuatu,” kata Rowley.

Namun, ketika bernafsu, katak jantan ini agak kurang memilih objek yang akan ditangkap. Sehingga mereka memiliki kecenderungan untuk melekat pada apapun, termasuk benda mati seperti batu, kaki manusia, hingga katak jantan dari spesies lain. 

“Secara pribadi saya telah melihat katak Puru mencoba kawin dengan mangga yang membusuk ketika mengambang di sedikit air. Saya pernah mengambil katak sebelumnya dan mereka sangat tertarik sehingga mereka mencoba kawin dengan tanganku,” kata Rowley.

Katak Puru ingin kawin dengan mangga. (Jodi Rowley)

Rowley mengatakan, katak Puru memiliki lengan yang sangat kuat. Ular piton dengan panjang 3,5 meter tersebut pun tidak mampu melepaskan diri dari pelukan katak Puru. 

Pasalnya dalam proses kawin yang benar, katak Puru jantan harus mampu bertahan memeluk betina. Betina nantinya akan membawa jantan ke tempat yang betina mau untuk berkembang biak.

Ular piton tersebut juga tidak bisa memakan katak Puru karena memiliki racun yang sangat mematikan. 

“Tidak ada yang bisa dilakukan ular kecuali menunggu sampai mereka menyadari kesalahan mereka dan turun atas kemauan sendiri,” ujar Rowley. 

Mengutip Mashables, perkawinan antara ulan piton dan katak puru jantan ditemukan pertama kali oleh seorang petani bernama Paul Mock. Mock saat itu saat itu sedang memeriksa bendungan seusai hujan lebat. 

Katak Puru mencoba mengawini ular piton di Australia Barat. (Paul Mock)

Mock kemudian menemukan ular piton sedang merayap dengan 10 katak Puru yang berada di punggungnya. Mock lalu mengabadikan momen tersebut dan mengugahnya ke Twitter, Senin (31/12/18).

“Dia (piton) benar-benar bergerak melintasi rumput dengan kecepatan penuh dengan katak yang berada di punggungnya. Saya pikir itu menarik bahwa beberapa reptil lokal telah terbiasa dengan (katak Puru) dan tidak memakannya,” ujar Mock.

*****

Sumber : CNNIndonesia.com