pelantar.id – Kepala satgas Covid-19 Nasional, Doni Monardo mengatakan bahwa banyak orang Indonesia yang tidak percaya dengan virus Covid-19. Ia menyatakan itu dengan mengutip hasil survei Kementerian Kesehatan baru-baru ini.

Namun, dia tidak mengungkapkan detil survei Kementerian Kesehatan tersebut.

“Jika beberapa orang menyangkal keberadaan Covid-19 (dan mengabaikan langkah-langkah kesehatan), penularan akan terus berlanjut,” katanya.

Selain itu, banyak orang, termasuk tokoh masyarakat yang mendukung teori konspirasi terkait pandemi.

Misalnya, musisi yang berbasis di Bali, Jerinx, mengklaim bahwa data  Covid-19 telah dimanipulasi menjadi lebih besar dari yang sebenarnya.

Baca juga; Penelitian Dokter: Laki-laki Lebih Rentan Terserang Covid-19 Daripada Perempuan

Dia juga mengabaikan seruan pihak berwenang untuk menjaga jarak dan mengenakan masker, termasuk saat berpartisipasi dalam unjuk rasa pada akhir Juli lalu untuk memprotes persyaratan pengujian Covid-19 untuk perjalanan ke Bali.

Polisi Bali menyatakan Ia sebagai tersangka atas pencemaran nama baik setelah ia menuduh Ikatan Dokter Indonesia sebagai “flunkey WHO (World Health Organisation)”.

 

Kasus Covid-19 di Indonesia terus naik

Seperti diketahui, Indonesia telah mencapai kenaikan Covid-19 tertinggi dengan 4.465 kasus baru, sehingga totalnya menjadi 257.388. Ada 140 kematian lagi, total kematian menjadi 9.977, dan angak ini tertinggi di Asia Tenggara.

Melihat rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia, pemerintah membentuk unit Perubahan Perilaku yang melibatkan masyarakat, militer, dan pemerintah daerah. Unit ini pertama kali diuji dulu di Jakarta sebelum dicoba diberbagai daerah di Indonesia.

Sebanyak 100 relawan telah dikerahkan untuk lima kecamatan di Ibu Kota.

“Jika inisiatifnya berhasil, kami akan mengembangkannya di daerah lain juga,” kata Doni dalam pertemuan dengan DPR, Selasa dikutip dari the new paper.

the newpaper