pelantar.id – Pada tahun 2018 lalu, Indonesia masuk peringkat ke-9 dari 157 negara yang terdeteksi banyak mendapatkan serangan kejahatan siber.
Salah satu sektor yang menjadi sasaran terbesar kejahatan siber saat ini adalah sektor finansial. Kejahatan bermotif finansial menargetkan pada aplikasi e-commerce, investasi, dan sistem pemrosesan data keuangan online.
Untuk itu, bagi anda pengguna internet terutama smartphone perlu waspada. Berikut ini ada beberapa langkah untuk mencegah kejahatan siber yang dikutip dari ONe Mobile:
1. Keamanan Email
Emai kerap menjadi sasaran hacker dan cybercrime, lantaran banyak aktivitas di dunia maya yang perlu mencantumkan email. Kita perlu melakukan pengamanan pada email dengan cara berikut.
- Lakukan pengecekan virus yang ada di komputer dan smartphone kamu secara rutin
- Waspada dengan dengan social engineering yang dilakukan melalui email
- Lindungi kata sandi
- Selalu lakukan update OS dan aplikasi
- Hindari menggunakan software/aplikasi bajakan
2. Keamanan Akun Media Sosial
Selain email, informasi pribadi di media sosial juga menjadi sasaran hacker. Yang harus kita lakukan untuk menjaga keamana privasi akun media sosial adalah:
- Batasi informasi pribadi yang kamu publikasikan di sosial media, seperti nama anak, nama sekolah, nama hewan peliharaan, dan lain-lain. Karena informasi pada profil utama kamu dapat menjadi jawaban untuk memeriksa pertanyaan yang digunakan untuk otentikasi.
- Laporkan aktivitas mencurigakan atau spam ke situs media sosial yang digunakan untuk mengontak kamu.
- Spam dapat muncul dalam bentuk posting, pesan, email, atau permintaan pertemanan.
- Ganti kata sandi kamu dan laporkan aktivitas mencurigakan jika kamu merasa seseorang telah mengakses akun kamu.
- Jika kamu yakin sedang menjadi target di platform media sosial apa pun, segera laporkan media sosial tersebut. Facebook, LinkedIn, Twitter, Snapchat dan Instagram memberikan instruksi spesifik tentang cara melakukannya.
Baca juga; Pemerintah Alokasikan Dana Triliunan untuk Kuota Internet Gratis Peserta Didik
3. Sim Swap Fraud
Sim Swap Fraud merupakan tindakan menduplikasi SIM Card seseorang ke SIM Card baru, untuk memperoleh data-data penting korban, terutama data perbankan.
Beberapa cara untuk menghindari SIM SWAP:
- Waspada apabila ada telepon atau SMS permintaan untuk mematikan ponsel sementara, mengetikkan suatu kode khusus di ponsel kamu, atau menanyakan data-data pribadi kamu.
- Segera hubungi operator seluler kamu apabila layanan komunikasi ponsel tiba-tiba tidak berfungsi, seperti tidak dapat melakukan dan menerima panggilan atau SMS.
- Jangan mempublikasikan nomor ponsel kamu di media sosial. Gunakan nomor yang berbeda untuk aktivitas perbankan.
- Lindungi data-data pribadi perbankan kamu, seperti User ID, kata sandi, PIN, OTP, dan informasi lainnya.
4. Keamanan Smartphone
Smartphone sudah menjadi dompet digital saat ini termasuk untuk bertransaksi perbankan melalui mobile banking. Melalui smartphone hacker juga dapat melacak informasi penting lainnya seperti informasi keluarga dan teman.
Beberapa langkah mudah untuk menjaga keamanan informasi kamu:
- Pasang kata sandi/keamanan tambahan pada ponsel kamu.
Sebagai langkah awal keamanan, lindungi ponsel anda dengan menggunakan kata sandi 6 angka ataupun menggunakan biometric (fingerprint/face ID). - Hindari menggunakan kata sandi yang mudah ditebak.
- Lihat kembali aplikasi-aplikasi yang ada di ponsel kamu.
- Pastikan semua aplikasi yang ada miliki aman & di-download dari store resmi. Hindari mengunduh aplikasi perbankan dari web ataupun link yang tidak resmi.
- Hindari menggunakan device yang sudah di-jailbreak atau rooted.
liputan6