pelantar.id – Pedagang Pasar Baru Meral yang terletak di Kelurahan Meral Kota, Kecamatan Meral mengeluhkan kondisi atap yang bocor saat hujan turun. Ironisnya, pasar tersebut masih terbilang baru, karena mulai direnovasi pada awal tahun ini dan baru diresmikan Senin, (30/4). Para pedagang menyampaikan keluhan itu kepada Bupati Karimun Aunur Rafiq usai meresmikan pemakaian pasar dan langsung meninjau lapak para pedagang.

“Kalau bisa segera dicarikan solusi pak, dagangan kami basah semua kalau hujan. Cuma di titik ini saja bocor. Semua pedagang yang baru berjualan disini tahu kalau lapak saya ini bocor, tapi mau ngadu kemana saya pun tak tahu. Makanya kebetulan Pak Bupati kesini saya sampaikan,” kata seorang perempuan yang menjual sayuran dan aneka bumbu.

Tak hanya soal kebocoran atap, para pedagang juga mengadukan suhu panas di dalam pasar akibat pemasangan atap transparan. Menanggapi hal itu, Rafiq meminta kepada para pedagang untuk bersabar dan berjualan terlebih dahulu. Dia berjanji akan mencari solusi agar persoalan itu segera dapat diatasi.

Menurut Rafiq, bangunan pasar yang menelang anggaran hingga Rp6 miliar itu masih dalam masa penjaminan dari kontraktor. Dia berencana akan meminta pihak kontraktor mengganti atap, atau menunggu pemerintah pusat menyerahkannya kepada Perusda dan menggantinya sendiri.

“Sementara tadah saja airnya, kalau sudah diserahterimakan oleh pusat, lalu kita serahkan ke Perusda sehingga segera kita ganti atapnya,” kata Rafiq.

Pasar Baru Meral adalah bantuan Kementerian Perdagangan yang mulai dikerjakan pada tahun 2017 lalu, dan selesai pada awal tahun 2018. Areal itu secara keseluruhan dapat menampung 206 lapak pedagang. Untuk menyempurnakan bangunan Rafiq meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk mengalokasikan anggaran pemasangan paving blok, agar para pengunjung dan pedagang lebih nyaman.

Selain itu, dia juga meminta PU menghitung pengaspalan jalan akses ke pasar dan memasukkannya pada RAPBD Perubahan tahun ini.

Penulis : Abdul Gani

Editor  : Joko Sulistyo