pelantar.id – Pandemi Covid-19 benar-benar memukul industri pariwisata. Terlebih untuk daerah wisata andalan Indonesia, Pulau Bali. Bali yang digadang-gadangkan sebagai sumber utama pintu masuk wisatawan mancanegara, akibat covid-19 mengalami penurunan pengunjung hampir mendekati 100 persen.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Bali per Agustus lalu tercatat hanya 22 kunjungan wisman saja. Wisman yang datang melalui bandara I Gusti Ngurah Rai sebanyak 12 kunjungan dan pelabuhan laut sebanyak 10 kunjungan.

Jumlah wisman ke Provinsi Bali pada bulan Agustus 2020 mengalami penurunan sedalam -53,19 persen dibandingkan dengan catatan bulan Juli 2020 (m to m). Bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2019 (y on y), jumlah wisman ke Bali tercatat turun hampir 100 persen (-99,996 persen).

Penurunan wisman tersebut otomatis berdampak pada bisnis perhotelan di Bali. Sejak Juni hingga September tingkat hunian nasional di Indonesia tumbuh 20-25%. Namun di Bali, okupansi hotel masih di bawah 10%.

Dikutip dari traveldailymedia beberapa hotel di Bali harus tutup permanen lantaran minimnya pengunjung atau wisatawan internasional.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Hotel dan Restoran Indonesia, Maulana Yusran, dalam The Bali Sun mengatakan sebagian besar hotel kehabisan sumber daya finansial karena okupansi yang rendah.

“Kedatangan turis asing hampir nol, hotel tidak bisa lagi menanggung kerugian finansial,” katanya.

Karena hotel sepi, beberapa pekerja hotel di Bali malah beralih pada pekerjaan bertani dan nelayan untuk menghidupi keluarga mereka.