pelantar.id – Jajaran Polda Kepulauan Riau (Kepri) meningkatkan pengamanan di rumah ibadah dan ruang-ruang publik lainnya, setelah rangkaian teror bom bunuh diri terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Polisi juga menambah frekuensi patroli untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan.

“Dengan peristiwa Surabaya, sasaran yang perlu kita tingkatkan pengamanan seperti di rumah ibadah, orang yang sedang beribadah, pusat perbelanjaan dan tempat-tempat keramaian lainnya,” kata Kepala Bidang Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga di Batam, kemarin.

Erlangga mengatakan, peningkatan pengamanan disesuaikan dengan masing-masing tempat berdasarkan kesimpulan dari tiap polres.

“Jajaran punya jadwal kegiatan ibadah, semuanya di sesuaikan dengan waktu, di mana dilaksanakan maka pengamanan ditambah,” kata dia.

Menurut erlangga, semua rumah ibadah, pusat perbelanjaan dan tempat keramaian menjadi prioritas pengamanan, tidak ada satu tempat khusus yang menjadi konsentrasi.

Menurut dia, peningkatan pengamanan dengan status Siaga I sebenarnya sudah diperkuat sejak peristiwa penyanderaan di Markas Komando Brimob beberapa waktu lalu.

Dari Jakarta, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, Mabes Polri meningkatkan kekuatan pengamanan sebanyak dua pertiga dari biasanya. Peningkatan kekuatan, berlaku di semua satuan fungsi Polri di seluruh wilayah Indonesia.

Setyo menuturkan, dalam peningkatan pengamanan, ada anggota yang dibekali senjata, ada juga yang tidak dibekali senjata.

“Semua polisi, semua fungsi (ditambah kekuatannya). Ada yang bersenjata, ada yang enggak. Polri Siaga I untuk tingkatkan keamanan, baik internal maupun eksternal,” katanya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/5).

Setyo belum merinci hingga kapan status Siaga I ini diberlakukan. Ia menegaskan, Polri ingin menjaga situasi tetap kondusif.

Editor: Yuri B Trisna
Sumber: Antara