Pelantar.id – Setelah Malaysia memberlakukan lockdown, kini Singapura juga mengambil tindakan yang sama. Mulai Jumat lalu Singapura memberlakukan lockdown selama 1 bulan.

Warga Singapura disuruh tinggal di rumah dan tempat kerja diperintahkan ditutup. Pemerintah Singapura mengambil langkah ini sebagai antipasi coronavirus yang masih mengkhawatirkan.

“Kami akan menutup sebagian besar tempat kerja kecuali untuk layanan penting dan sektor ekonomi utama,” kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong disalah satu di televisi nasional Singapura.

Selain itu, semua sekolah dan universitas akan beralih ke pembelajaran di rumah.

“Kami menjaga penyebaran wabah, saya khawatir bahwa jika kita tidak mengambil langkah lebih lanjut, segalanya akan menjadi lebih buruk,” katanya.

Pekan lalu, Singapura mulai melihat lebih banyak kasus lokal, hampir setengahnya tidak dapat ditelusuri sumbernya. Jumlah orang yang terinfeksi virus ini meningkat 65 kasus menjadi 1.114 kasus, di antaranya lima orang telah meninggal. Sembilan dari kasus baru merupakan kasus impor dan 56 kasus lokal tanpa riwayat perjalanan ke luar negeri.

“Ini menunjukkan bahwa ada lebih banyak orang di luar sana yang terinfeksi, tetapi yang belum diidentifikasi, dan mereka mungkin menularkan virus tanpa diketahui orang lain,” kata Lee.

Memberlakukan Hukuman

Aturan tinggal di rumah akan dimulai Selasa depan, dengan sebagian besar tempat bisnis akan ditutup sementara semua lembaga pendidikan harus tutup mulai Rabu depan.

Sementara pemerintah pekan ini telah memperkenalkan hukuman yang akan diberlakukan kepada perusahaan yang tidak patuh. Sementara masyarakat tetap di rumah tampaknya hanya berupa seruan saja.

Orang-orang masih diizinkan pergi keluar untuk membeli makanan di pasar, atau untuk dibawa pulang dari restoran dan gerai makanan lainnya.

Kata Lee, menambahkan bahwa mereka juga dapat berolahraga di taman selama mereka menjaga jarak aman dari orang lain.

 

mainichi