pelantar.id – J.K Rowling baru saja merilis buku terbarunya berjudul “Troubled Blood.” Buku tersebut berkisah tentang seorang pria pembunuh berantai yang berpakaian seperti seorang perempuan saat melakukan pembunuhan dengan kekerasan.

Penggambaran cerita dari buku tersebut lantas membuat hater dan sekaligus penggemarnya mengecamnya. Apalagi ia juga pernah melontarkan banyak komentar kontroversial tentang komunitas trans.

Penulis berusia 55 tahun dibicarakan banyak orang di media sosial dan banyak orang menyatakan “kematian” J.K Rowling dengan maksud bahwa ia telah membunuh karirnya sendiri.

Tagar #RIPJKRowling pun berada di puncak daftar trending Twitter, seperti dilansir dari nypost.com.

Baca juga: Trailer Mandalorian 2 Dirilis: Tantangan Mengantar Baby Yoda Berlanjut

“Untuk mengenang J.K Rowling. Dia tidak mati, tapi dia membunuh kariernya sendiri dengan kebanggaannya membenci kaum trans dan tidak ada yang akan merindukannya,” tulis seorang pengguna Twitter.

Tagar ini menimbulkan salah persepsi, karena tak sedikit yang mengira bahwa J.K Rowling meninggal dunia. Bahkan Twitter sendiri sampai harus memberikan keterangan atas tren ini.

J.K Rowling memang pernah memberikan pernyataan bahwa dirinya adalah transphobia, karena memiliki pengalaman masa lalu dilecehkan secara seksual.

Tagar itu juga membuat orang percaya bahwa Buku Troubled Blood bercerita tentang tendensi J.K Rowling pada transgender.

Dalam buku kedua yang berjudul “The Silkworm” J.K Rowling juga menggambarkan karakter trans sebagai pribadi yang tidak stabil dan agresif.

fimela.