Pelantar.id – Situs jejaring sosial yang dibangun untuk profesional bisnis, Linkedin telah mulai meluncurkan layanan streaming bernama LinkedIn Live, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh TechCrunch. Meskipun terkesan agak ketinggalan, Linkedin mencoba mengikuti tuntunan pengguna.

Untuk versi pertama dikeluarkan untuk fase beda dan diluncurkan melalui undangan yang dipilih di AS. Namun, pengguna yang tak mendapatkan undangan bisa mengajukan akses untuk layanan tersebut.

Pihak Linkedin mengatakan akan fokus pada video streaming yang lebih interaktif. Contohya seperti acara AMA (Ask Me Anything) atau mentor yang memberikan saran kepada siswa mereka.

Layanan ini dapat digunakan pengguna untuk memberikan informasi, konferensi, informasi perusahaan dan lainnya. Dalam penerapan layanan ini Linkedin bermintra dengan pengembang streaming pihak ketiga seperti Wirecast dan Wowza Media Systems untuk peluncuran awal.

Linkedin mungkin akan menambah kerja sama dengan pihak pengembang lainnya untuk meningkatkan layanan streaming.

Setelah dibeli oleh Microsoft pada tahun 2016 dengan nilai harga lebih dari $ 26 miliar, Microsoft lepas tangan untuk pengembangan jaringan sosial yang berorientasi bisnis. Namun, menurut TechCrunch, produk media cloud Microsoft Azure akan menyediakan layanan enkode untuk LinkedIn Live.

LinkedIn cukup terlambat ke pasar video digital. Jejaring sosial hanya meluncurkan platform video asli pada Agustus 2017 dibandingkan Facebook dan Twitter.

Facebook secara global meluncurkan layanan streaming Facebook Live-nya hampir tiga tahun lalu. Twitter mengakuisisi aplikasi streaming langsung Periscope setahun sebelumnya, memasukkan platform media sosial ke dalam permainan streaming pada tahun 2015. Sementara layanan streaming langsung dari YouTube mendekati hampir satu dekade.

Untuk mengejar ketinggalan dengan fitur-fitur populer di platform media sosial lainnya, LinkedIn baru-baru ini mulai menguji versi Snapchat’s Stories-nya sendiri.

sumber: mishable