pelantar.id – Tiga orang nakhoda di Pelabuhan Domestik Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) terindikasi memakai narkoba jenis sabu, dalam pemeriksaan urine yang digelar aparat keamanan, Rabu (6/6). Ketiganya sudah diamankan dan tidak boleh berlayar.

Kapolda Kepri, Irjen Pol Didid Widjanardi dalam inspeksi kesiapan pelayanan mudik di Batam mengatakan, Satuan Narkoba Polresta Barelang bersama pihak terkait memeriksa urine nakhoda dan anak buah kapal sebelum menjalankan kapal dalam arus mudik Lebaran 2018. Tes dilakukan secara acak kepada nahkoda yang dicurigai.

“Ambil sampel saja dapat tiga,” katanya.

Kapolda mengatakan, aparat kepolisian akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada tiga nahkoda tersebut. Pemeriksaan urine yang dilakukan jajarannya merupakan wujud kepedulian polisi dan aparat terkait untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang.

“Kami antisipasi sejak awal dalam mudik Lebaran, memastikan mobilisasi menggunakan moda transportasi aman. Menjamin, kapal dinahkodai oleh orang-orang yang benar-benar bersih dari narkoba,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam rapat persiapan pelayanan mudik, Kapolresta Barelang Kota Batam, Kombes Pol Hengki menugaskan jajarannya untuk memeriksa urine setiap pilot, pramugari, nakhoda dan anak buah kapal jelang berangkat. Pemeriksaan tersebut demi memastikan tidak ada yang menggunakan narkoba saat menunaikan tugasnya.

Polisi akan bertugas memeriksa urin sejak “H-7” Lebaran, bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional dan Dinas Kesehatan Kota Batam. Hengki tidak ingin kejadian tahun lalu berulang, saat ia bersama Kapolda dan Gubernur menemukan seorang pilot positif menggunakan narkoba, jelang jadwal penerbangan.

“Karena tahun lalu, salah satu maskapai yang kami cek bersama Kapolda dan gubernur ternyata ada yang positif menggunakan narkoba,” katanya.

Selain pilot, pramugari, nahkoda dan awak kapal, Polresta Barelang juga akan mengantisipasi penyelundupan narkoba melalui pengiriman barang kargo dan bawaan penumpang saat arus mudik Lebaran.

“Pengetatan pintu masuk, peredaran narkoba tidak boleh kendor, termasuk di kargo,” ucap Kapolresta, menegaskan.

Ia mensinyalir, segelintir orang memanfaatkan kepadatan arus mudik Lebaran untuk menyelundupkan barang laknat itu, sehingga aparat harus lebih waspada.

Dia meminta seluruh instansi bekerja sama, termasuk petugas Asvec Bandara untuk mengantisipasi penyelundupan narkoba.

“Jangan lengah, mereka akan memanfaatkan kelengahan kita. Ditutup pakai kopi, teh, semuanya harus diantisipasi,” katanya, menegaskan.

BNN Periksa Urine Pilot
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kepri, Richard Nainggolan menegaskan, pihaknya akan memeriksa urine pilot, nakhoda serta awak pesawat dan kapal untuk memastikan tidak ada yang mengkonsumsi narkotika dan obat-obatan selama Operasi Ketupat berlangsung.

“Pemeriksaan urin berlanjut terus, dalam rangka Operasi Ketupat,” katanya usai pemeriksaan urine pilot dan pramugari di Bandara Hang Nadim, Batam, Rabu (6/6).

BNN sudah memeriksa awak pesawat dari maskapai penerbangan Lion Air, Citilink dan Wings Air dan hasilnya tidak ada yang menggunakan zat-zat berbahaya. Menurut Richard, tes urine selama Operasi Ketupat bertujuan untuk memberikan keamanan, kenyamanan dan kesematan kepada pemudik yang menggunakan jasa angkutan.

“Dengan memeriksa awaknya, dengan meyakinkan mereka tidak menggunakan narkoba, maka mereka bisa mengawal pesawat, kalau sehat dan bersih tanpa menggunakan narkotika dan obat-obatan terlarang,” ujarnya.

Richard juga membenarkan adanya tiga orang nakhoda yang terindikasi menggunakan narkoba jenis sabu.

“Ada tiga orang, indikasinya sabu-sabu,” kata dia.

Sumber: Antara