pelantar.id – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) harus memperkuat tiga sektor unggulan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Tiga sektor itu adalah, pariwisata, maritim, dan sumber daya manusia.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi mengatakan, tiga sektor unggulan yang dimiliki Kepri itu dapat dikembangkan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi daerah kepulauan tersebut.
Menurut Rosmaya, sektor pariwisata Kepri sangat potensial. Kepri tercatat sebagai daerah penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Bali.
Ia mendorong Pemerintah Provinsi Kepri
agar fokus mengembangkan sektor ini untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kepri punya banyak potensi pariwisata, kembangkan potensi-potensi tersebut. Pariwisata Batam, Bintan, Anambas sudah sangat dikenal, terus kembangkan,” katanya di acara serah terima jabatan kepala perwakilan BI Kepri di Batam, Jumat (22/3/19) lalu.
Sertijab dilakukan dari pejabat lama Gusti Raizal Eka Putra kepada Fadjar Marjadi.
Menurut Rosmaya Hadi, dibandingkan bidang yang lain, sektor pariwisata paling banyak menghasilkan devisa.
“Sektor ini lebih besar menghasilkan devisa. Untuk mendapatkan devisa, kembangkan pariwisata,” katanya.
Untuk mengembangkan pariwisata, pemerintah harus memperhatikan 3A dan 2P. Konsep 3A yaitu atraksi, aksesbilitas dan amenitas. Dan 2P yaitu promosi dan ‘packaging’.
Pemerintah juga harus menyediakan akses yang luas menuju lokasi pariwisata, terutama di Bintan, Anambas, dan Batam.
Sektor unggulan kedua, maritim, Rosmaya Hadi menyarankan, Pemerintah Provinsi Kepri memaksimalkan industri pelayaran, perkapalan, perikanan, dan pariwisata bahari.
Kemudian, untuk mendukung kemajuan sektor pariwisata dan maritim, Rosmaya Hadi pun mendorong Pemerintah Provinsi Kepri agar memperkuat sumber daya manusia.
Rosmaya Hadi menegaskan, Bank Indonesia juga selalu memperkuat peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
Untuk ekonomi Kepri, tahun 2018 tumbuh sekitar 4,56 persen. Kenaikannya cukup mwncerahkan dibanding tahun 2017 yang hanya tumbuh 2,00 persen. Catatan Bank Indonesia, peningkatan kinerja perekonomian Kepri ditopang terutama oleh konsumsi rumah tangga, yang tumbuh menguat seiring meningkatnya kinerja ekspor migas Provinsi Kepri.
Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi Kepri ditopang oleh kinerja lapangan usaha industri pengolahan, lapangan usaha perdagangan dan lapangan usaha pertambangan penggalian.
*****