pelantar.id – Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) gabungan Lantamal IV, Lanal Tanjungbalai Karimun dan Den Intel Koarmada I berhasil menangkap delapan orang diduga akan melakukan perompakan terhadap kapal-kapal yang melintas di Perairan Karimun Anak, Selat Malaka.

Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV Tanjungpinang  Kolonel Laut (P) Imam Teguh Santoso menyatakan, sejumlah pelaku itu ditangkap bersama sebuah perahu pancung. Menurut Imam, mereka terendus intelejen TNI AL sebelum melancarkan aksinya.

“Tim WFQR IV gabungan dengan tim dari Lanal Karimun dan intel Koarmada I berpapasan dengan para pelaku di laut, mereka ini bahkan sengaja menabrakkan pancung ke boat kita,” kata Imam saat konferesi pers di Lanal Karimun, Jumat (25/5).

Akibat dari aksi nekat para terduga perompak itu, salah satu pelaku bahkan jatuh ke laut. Usai menjatuhkan salah satu anggota gerombolan, komplotan yang masih ada di dalam perahu melarikan diri. Petugas berupaya mengejar, namun perahu pancung itu dapat meloloskan diri.

Tidak mau kehilangan buruan, WFQR kemudian kembali ke titik kejadian tabrakan di Selat Karimun Anak dan mencari anggota komplotan yang terjatuh. Tim berhasil menemukan anggota komplotan yang belakangan diketahui berinisial N itu dan langsung melakukan penahanan terhadapnya.

Dari mulut N, petugas mendapatkan konformasi jika komplotan itu adalah perompak yang beraksi pada Rabu (23/5) lalu. Petugas terus memburu para pelaku itu hingga ke darat dan berhasil menangkap satu orang berinisial DB yang merupakan salah satu dari tujuh anggota komplotan yang sebelumnya berhasil melarikan diri saat tabrakan.

“Dua pelaku yang kami amankan pertama itu mengakui mereka juga beraksi merompak tanker pada 19 Mei lalu,” imbuh Imam yang memimpin jumpa pers mewakili Danlantamal IV Laksamana Pertama TNI R Eko Suyatno itu.

Berdasarkan pengakuan para pelaku, aksi perompakan tanker itu diotaki oleh anggota komplotan berinisial AA. Selain memberikan arahan aksi, AA juga berperan menyuplai logistik yang diperlukan selama perburuan mencari mangsa, sekaligus bertugas membagi hasil jarahan. Di luat AA, ada satu orang berinisial H yang berperan sebagai pemodal. Para perompak beraksi menggunakan pancung yang dibeli dengan uang dari H sebesar Rp24,7 juta.

Ditambahkan Wadan Lantamal IV, tim WFQR IV Koarmada I sudah berhasil meangkap empat orang komplotan perompakan yakni dua orang dari perahu pancung dan dua orang merupakan pendukung.. Pencarain dan pengejaran akan terus dilakukan tim WFQR IV Koarmada I sampai berhasil menangkap enam orang terduga perompakan.

Dari penangkapan yang dilakuka tim WFQR IV Koarmada I berhasil mengamankan barang bukti antara lain berupa 1 unit pancung, mesin tempel 40 PK, 2 bilah parang, 2uUnit ponsel (merek Polytron dan Nokia). Selain itu, petugas juga menyita 9 buah Main Metal Assy merk Yanmar , 16 buah oil ring piston merk Yanmar, 1 buah Guide (cwv) merk Yanmar, 1 buah Seat Valve 80 A merk Yanmar, 2 buah Piston merk Yanmar, 17 buah Klep, 19 buah Thermometer, 38 buah Bold Rod yang telah disimpan dalam 7 kardus oleh komplotan itu.

Para pelaku kemudian ditahan untuk dilakukan penyidikan di Lanal Tanjungbalai Karimun.

Turut mendampingi Wadan Lantamal IV dalam konferensi pers Asintel Danlantamal IV Kolonel Laut (S) Tatang, Pjs. Danlanal Tanjug Balai Karimun Letkol Laut (PM) Didik Wahyudi, Hanla, Dandim 0317/TBK, Kasatpolair TBK dan KSOP TBK.

Joko Sulistyo

Sumber : Penerangan Lantamal IV