pelantar.id – TNI Angkatan Laut meluncurkan 3 kapal perang buatan perusahaan galangan kapal di Batam yakni, KAL Kadet-6, KAL Kadet-7 dan Kapal Bontang. Acara peluncuran dan shipnaming digelar di galangan PT Batamec, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (26/9).

KAL Kadet-6 dan KAL Kadet-7 adalah kapal latih 45 M yang dibuat oleh PT Karimun Anugrah Sejati sedangkan Kapal Bontang merupakan kapal Bantu Cair Minyak (BCM) dibuat PT Batamec. Tiga kapal itu diresmikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Siwi Sukma Adji. Adapun nama kapal-kapal itu diberikan oleh Ketua Umum Jalasenastri, Manik Siwi Sukma Adji selaku Ibu Kandung Kapal.

Laksamana Siwi Sukma Adji mengatakan, dengan diluncurkannya tiga kapal itu, maka sudah siap menjalankan tugas dan tanggung jawab menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Seremonial pembangunan kapal perang tersebut meliputi first steel cutting, keel laying, shipnaming, launching, delivery and receiving, commissioning dan pengukuhan.

Daam keterangan tertulisnya, Siwi mengatakan, shipnaming KAl Kadet-6 dan KAL Kadet-7 akan melaksanakan tugas dalam fungsi penyelenggaraan serta pengembangan teknologi industri strategis di bidang pertahanan negara di laut. Selain itu juga akan menjadi sarana belajar dan berlatih bagi Taruna/Taruni Akademi Angkatan Laut untuk menjadi perwira pengawal samudra yang profesional.

Peresmian tiga kapal perang TNI AL di galangan PT Batamec, Batam, Rabu (26/9).
Foto: Istimewa

Kapal KAL Latih 45 M memiliki tinggi 4,25 meter, kecepatan jelajah 16 knot dan kecepatan maksimum 18 knot, yang dilengkapi dengan mesin penggerak kapal 2 unit Cummins KTA 50 M2. Sementara Kapal BCM Bontang memiliki tinggi 9 meter, kecepatan jelajah 16 knot dan dilengkapi dengan mesin penggerak kapal 2 unit STX MAN 12V 32/40.

“Pemberian nama Kapal Bontang diambil dari nama kota di Provinsi Kalimantan Timur yang terkenal dengan kekayaan alam migasnya,” ujar Kasal.

Laksamana Siwi berharap, kapal-kapal tersebut mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelopor sumber energi masa depan yang akan menjadi inspirasi bagi komandan beserta seluruh ABK dalam mendukung operasi di laut, bagi unsur-unsur TNI AL dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan Indonesia. Selain itu juga dapat melaksanakan underway replenishment sehingga tidak perlu kembali ke pangkalan untuk pemenuhan kebutuhan logistik dan bahan bakarnya.

Acara peluncuran ditandai dengan pemotongan tali pengikat kendi, pemecahan kendi ke badan kapal, penekanan tombol sirine serta penurunan Kapal BCM Bontang dengan menggunakan airbag ballons yang diiringi mars TNI AL Jalesveva Jayamahe.

Editor : Yuri B Trisna