pelantar.id – Triniti Land, pemain bisnis properti nasional mulai mengembangkan proyek propertinya di Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Oktober 2018 nanti. Rencananya, Triniti akan menggarap kawasan seluas dua hektare dengan konsep educity atau kota pendidikan.

Founder Triniti Land, Bong Candra mengungkapkan, proyek properti teranyar ini dirancang dengan konsep educity, yang didedikasikan khusus untuk para mahasiswa yang belajar di Singapura, dan kampus-kampus Batam.

“Potensinya besar sekali. Harga properti Singapura sudah sangat tinggi, sementara Batam masih sangat kompetitif. Karena itu, kami ambil celah pasar ini,” kata Bong di Jakarta, Sabtu (26/5).

Peluang lainnya menurut Bong adalah, karena Batam telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan keringanan PPN. Batam, dalam penilaian Bong merupakan kota dengan pertumbuhan infrastruktur yang cukup bagus.

Tahun 2000-an pamor Batam sempat melejit, seiring dengan banyaknya industri yang beroperasi di sana. Namun, beberapa tahun setelahnya, popularitas Batam merosot tajam karena adanya dualisme kepemimpinan pemerintahan dan bisnis, serta peraturan yang berubah-ubah.

“Namun kini, segala sesuatunya sudah berbeda. Batam diprioritaskan oleh pemerintah untuk berkembang menyerupai Singapura atau Johor,” kata dia.

Karena itu, menurut Bong, wajar bila kemudian raksasa-raksasa properti nasional mulai melirik Batam. Selain Triniti, sudah lebih dulu pemain properti nasional hadir di Batam.

Sebut saja Sinarmas Land Group dengan produk Nuvasa Bay, Agung Podomoro Land dengan Orchard Park, dan Ciputra dengan CitraLand. Bong mengatakan, Batam Educity ala Triniti Land ini menempati area seluas 20 hektar. Saat ini, proyek tersebut tengah dalam pematangan desain.

Sumber: Kompas