foto:PCmaG

Pelantar.id – Teknologi fast charging (pengisi daya baterai cepat) sebenarnya bukanlah teknologi yang baru dikembangkan di dunia smartphone. Namun, berbagai smartphone ingin menunjukkan kelebihan fash charging yang mereka ciptakan.

Misalnya fash charging yang ditawarkan oleh Xiaomi. Dengan kapasitas baterai 4000 mAH teknologi fash charging Xiamoi mampu mengisi daya hanya 17 menit saja.

Kemampuan tersebut berkat teknologi Super Charge Turbo dengan waktu 17 menit adalah total waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya dari 0 hingga 100 persen.

Fast Charging dengan kekuatan 100 Watthour ini bisa mengisi dua kali lebih cepat dari SuperVOOC milik Oppo. Dalam demonya, Xiaomi bahkan terang-terangan membandingkan bersebelahan dengan SuperVOOC Oppo.

Baterai yang diisi daya dengan charger Xiaomi sudah 100 persen dalam 17 menit. Bila dibandingkan dengan Oppo SuperVOOC baru terisi 65 persen dengan baterai berkapasitas lebih kecil, 3700 mAH saja.

Hal ini diumumkan Lin Bin, President dan co-founder Xiaomi dalam status yang ia poskan di media sosial China, Weibo.

Dalam video berdurasi 40 detik yang dibagikan oleh Lin, Xiaomi berhasil mengisi daya 0-50 persen dalam 7 menit. Sementara 10 menit sisanya digunakan untuk mengisi daya hingga 100 persen, seperti diberitakan Phone Arena.

Kekuatan Oppo SuperVOOC punya daya 50 Watt. Sementara Huawei Mate 20 Pro yang juga menyertakan teknologi fast charging dengan kekuatan 40 Watt.

Belum jelas apakah teknologi fast charging ini akan diluncurkan Xiaomi ke pasaran karena untuk menghadirkan teknologi tersebut masih memiliki beberapa resiko. Salah satu hal yang mesti diperhatikan dari teknologi pengisian baterai adalah resiko baterai meledak ketika diisi daya terlalu cepat.

Teknologi pengisi daya baterai dengan cepat baru mulai ramai ditandingkan oleh produsen-produsen ponsel China dalam beberapa tahun belakangan.

Oppo jadi yang pertama memperkenalkan teknologi pengisi daya cepat dengan mengusung teknologi VOOC. Dengan teknologi ini, Oppo mengatur pengisian daya agar baterai bisa diisi daya lebih cepat dengan arus yang lebih besar saat mengisi daya hingga 50 persen pertama.

Lantas arus diturunkan kecepatannya dari 50 persen ke 75 persen. Kecepatan arus makin diturunkan ketika mengisi daya dari 75 persen ke 100 persen demi keamanan baterai.

sumber: cnnindonesia